Kedundang Bakal Jadi Stasiun Sub Penghubung Bandara Baru
Stasiun tersebut sesuai rencana akan menjadi stasiun sub yang mengoneksikan jalur utama kereta api menuju bandara baru.
Penulis: Yoseph Hary W | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Menyusul perkembangan pembangunan bandara baru di wilayah Kecamatan Temon, PT KAI sudah merencanakan pembangunan jalur kereta api penghubung jalur utama menuju bandara baru tersebut.
Executif Vice President (EVP) Daerah Operasional (DAOP) VI, Hendy Helmy, di sela-sela cek lintasan kereta api pekan kemarin, mengatakan Stasiun Kedundang yang beberapa tahun sudah mati akan diaktifkan kembali.
Stasiun tersebut sesuai rencana akan menjadi stasiun sub yang mengoneksikan jalur utama kereta api menuju bandara baru.
"Untuk konektivitas jalur kereta sudah kami rencanakan stasiun sub di Kedundang. Nanti tinggal buat jalur ke kiri ke arah bandara baru Kulonprogo," kata Hendy, Selasa (23/2/2016).
Menurutnya, rencana pembangunan jalur kereta dan pengaktifan Stasiun Kedundang akan menyesuaikan perkembangan bandara baru.
Dia memperkirakan pemasangan rel dari Kedundang hingga lokasi bandara sepanjang empat kilometer akan selesai hanya dalam waktu enam bulan.
"Kalau izin lokasi jalur dan trase dari pemerintah daerah sudah oke, bangun rel paling hanya enam bulanan," lanjut Hendy.
Terkait rencana tersebut, PT Angkasa Pura akan kebagian pembebasan lahan. Sementara PT KAI akan melanjutkan dengan pembangunan perlintasan tersebut. Pengaktifan Stasiun Kedundang yang sudah lama mati pun dianggapnya cukup mudah.
"Tinggal pasang rel, Stasiun Kedundang diaktifkan dengan cara pasang persinyalan dan wesel (titik persimpangan)," katanya.
Hendy menegaskan sebagai antisipasi tingginya frekuensi penggunaan moda kereta api menuju bandara baru, direncanakan akan menggunakan kereta api listrik atau KRL.
Sebab itu, antisipasi berikutnya adalah rencana pembangunan sub stasiun di Solo dan di sisi utara Stasiun Tugu.
Pemasangan jaringan listrik di atas rel perlintasan itu pun ditarget terlaksana tahun depan.
"Pemasangan jaringannya dibuat nanti antara Solo - Kutoarjo. Itu pakai KRL harapannya lebih handal daripada pramek yang sebenarnya sudah modifikasi dari KRL," lanjutnya.
Pimpro Rencana Bandara Baru Kulonprogo dari PT Angkasa Pura I, Sujiastono, membenarkan tentang rencana pembangunan jalur rel kereta api menuju bandara baru tersebut.
Namun, sejauh ini dia mengaku belum dapat menjelaskan detail mengenai rencana pembebasan lahan untuk lokasi pembangunan jalur kereta dari Stasiun Kedundang menuju Bandara itu.
"Sementara ini kami masih menunggu instruksi pusat. Belum ada perkembangan soal itu," katanya.
Kepala Bidang Terminal, Angkutan, dan Perparkiran Dinas Perhubungan Kulonprogo, Joko Trihatmono, menyatakan progres serupa. Sampai saat ini tahap pembangunan rel kereta api masih pengumpulan data.
Namun demikian, dia menyatakan rencana itu dipastikan akan terealisasi karena sudah menjadi prioritas pemerintah.
Stasiun Kedundang sebenarnya merupakan stasiun yang beroperasi di wilayah Daerah Operasi VI Yogyakarta.
Berdasarkan referensi wikipedia, Stasiun Kedundang yang berada di lintas antara Stasiun Wates dan Stasiun Wojo ini dinonaktifkan pada 21 Juli 2007, menyusul dibukanya jalur ganda lintas Yogyakarta-Kutoarjo.
Dengan cirikhas arsitektur mirip Stasiun Sukoharjo, Winongo, Palbapang, dan Bantul, stasiun yang konon dibangun pada 1876-1887 oleh perusahaan kereta api negara pemerintah Hindia Belanda atau Staatsspoorwegen, ini memiliki desain khas pada atap dan lubang ventilasi udara yang berbentuk bulat.
Namun, karena sekian lama tak terawat, kondisi saat ini sudah jauh berbeda. Hal itu terlebih karena mengalami kerusakan pada daun jendela dan beberapa bagian rusuk kayu bangunan tersebut.
Warga Desa Kulur, Kecamatan Temon, Tumini, mengatakan rencana pengaktifan kembali stasiun itu sudah terdengar di lingkungan sekitarnya.
Meski belum ada pemberitahuan resmi dari pemerintah kepada warga, masyarakat setempat mengakui belakangan mulai dilakukan survey lokasi oleh petugas. (tribunjogja.com)