Cacing-cacing Parasit Menakutkan, Beberapa Hidup dalam Daging Babi

T.solium juga dikenal sebagai cacing pita babi. Ada karena masakan tak matang, mereka bisa berwujud larva dalam daging babi.

Penulis: Iwan Al Khasni | Editor: Iwan Al Khasni
Alan R Walker
cacing gelang 

TRIBUNJOGJA.COM - Banyak makanan yang menarik saat anda berkunjung ke suatu tempat. Sebelum menyantapnya sebaiknya anda perlu perhatikan baik-baik kebersihannya.

Sebuah artikel yang ditulis oleh Helena Helmby dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, dikutip Sciencealert.com menyebutkan, ada beberapa parasit yang bisa berada di makanan.

Laporan WHO mengatakan, para ahli sudah memetakan setidaknya 24 parasit yang berada di makanan yang distribusi secara global dan mengancam kesehatan. Berikut beberapa diantaranya yang berada di dalam daging babi.

1. Taenia solium

T.solium, juga dikenal sebagai cacing pita babi. Ada karena masakan tak matang, mereka bisa berwujud larva dalam daging babi.

Jika termakan menetas di dalam perut dan dengan cepat tumbuh menjadi cacing dewasa yang menghuni usus, makan nutrisi yang Anda makan.

Dia mampu bermigrasi ke seluruh tubuh sebelum membentuk kista larva atau kondisi yang disebut cysticercosis. Hal itu juga mereka lakukan di babi.

2. Spiralis Trichinella

Trichinella adalah intraseluler "cacing gelang babi " yang jadi 'bertanggung jawab' untuk kasus trichinellosis, infeksi otot makan mentah atau babi setengah matang.

Larva mahkluk itu kasat mata dan ukurannya sangat mini dan bisa berada di babi hutan. Jik babi di makan hewan lain, pemakan itu bisa terkontaminasi.

Ketika daging dicerna, mereka tumbuh menjadi cacing dewasa yang akan menghasilkan ribuan larva baru, yang melakukan perjalanan keluar ke jaringan otot menunggu makanan.

3. Ascaris Spp

Ini adalah cacing gelang terbesar di usus manusia (hingga 35cm) dan 25 persen dari manusia terinfeksi, karena dia termasuk parasit yang paling umum di manusia.

Jika masuk ke usus, mereka bertelur menetas menjadi larva di usus sebelum menjalani migrasi yang luar biasa, mampu keluar dari usus melalui darah ke paru-paru, kemudian bermigrasi sampai saluran udara ke tenggorokan.

Setiap cacing betina menghasilkan ratusan ribu telur per hari yang diekskresikan dalam tinja, mencemari lingkungan dan penyebaran lebih lanjut penyakit.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved