ideAs Gelar Youth Workshop on Ecopreneurship
Di antara peserta yang hadir yakni orang-orang yang memang berkecimpung di segala lini namun tetap memberikan perhatian lebih pada kondisi alam.
Penulis: usm | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Usman Hadi
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Institute for Development and Environment Studies (ideAs), menggelar Youth Workshop on Ecopreneurship dengan tema 'inovasi dan kreativitas generasi muda menjawab tantangan masyarakat ekonomi ASEAN', bertempat di Sekolah Rakyat BERDAULAT, Sabtu (30/1/2016).
Acara yang berisikan beragam kalangan mulai dari akademisi, birokrat, pengusaha, seniman, dan kalangan lainnya ini berhasil terlaksana berkat kerjasana ideAs dengan Kalasan Anak Alam (KALAM) dan The Stars.
"Tujuan utama kita membentuk jaringan," jelas Muhammad Dzulkifli, selaku Ecopreneurship Manager ideAs.
Di antara kalangan yang hadir dalam acara workshop tersebut menurut Dzulkifli, murni karena kepedulian mereka terhadap alam.
Pasalnya, di antara peserta yang hadir yakni orang-orang yang memang berkecimpung di segala lini namun tetap memberikan perhatian lebih pada kondisi alam sekitar. "Berusaha kan bukan sekedar mencari profit," ungkapnya.
Meskipun peserta yang hadir pada acara workshop berasal dari beragam profesi, menurut Dzulkifli hal tersebut disengaja karena nantinya di antara peserta bisa saling sharing berkaitan dengan bidangnya masing-masing.
"Kami tidak membatasi pemateri, semua adalah pemateri," ujar Dzulkifli.
Apa yang diutarakan Dzulkifli dibenarkan Baiquni, pendiri ideAs. Tujuan diadakan workshop ini agar antara peserta saling menginspirasi sekaligus menggagas pembangunan yang memang menyentuh masyarakat.
"Pembangunan yang selama ini hadir itu lebih pada pertumbuhan ekonomi. Dan kurang memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat," kritik Baiquni.
Baiquni yang juga tercatat sebagai Guru Besar Fakultas Geografi UGM ini menyayangkan, pembangunan yang digalakkan pemerintah selama ini kurang menyentuh aspek kebutuhan masyarakat.
"Padahal inti pembangunan kan ada di masyarakat," ungkapnya.
Oleh sebab itu, inovasi kalangan muda sebagai motor penggerak ekonomi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN sangat diperlukan.
Sementara acara workshop ini sendiri ditujukan untuk mengumpulkan orang-orang kreatif dari lintas profesi yang selama ini selalu mengedepankan pemberdayaan masyarakat. "Kami mencoba untuk berbagi teknologi," tutur Baiquni. (tribunjogja.com)