Ketersediaan Daging di Yogya Masih Kurang

Ketersediaan daging sapi di Kota Yogyakarta dianggap sudah memenuhi secara statistik pertanian, namun secara statistik perdagangan masih kurang

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ikrob Didik Irawan
tribunjogja/resyafirmansyah
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketersediaan daging sapi di Kota Yogyakarta dianggap sudah memenuhi secara statistik pertanian, namun secara statistik perdagangan masih dirasakan kurang.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta, Suyana, menuturkan, secara statistik ketersediaan sapi di Kota Yogyakarta sudah mencukupi, namun secara statistik perdagangan, jumlah tersebut masih kurang.

Hal ini dikarenakan, peternak yang menahan ternaknya sebagai tabungan, bukan sebagai komoditas penjualan rutin.

Untuk itu, pihaknya hendak meminta meminta kebijakan dari Pemda DIY untuk memperbolehkan sapi impor untuk dapat masuk ke RPH Giwangan.

Ia juga meinta Pemda DIY ada industri pertanian sapi, agar ketersediaan sapi siap potong dapat tercukupi.

"Banyak petani yang enggan menjual sapi meski sudah siap potong. Melainkan sengaja disimpan sebagai tabungan maupun dijual ke luar daerah yang harganya jauh lebih tinggi," ujarnya.

Suyana berharap, agar para jagal dapat memotongkan hewannya ke RPH Giwangan, selain harga jasa yang terjangkau, daging yang dihasilkan pun dapat lebih berkualitas dan terjamin keamanannya karena diawasi secara ketat.

Terkait harga, pihaknya sulit mengendalikan harga daging, dikarenakan RPH Giwangan baru dapat memenuhi 50% keburuhan pasar saja. Selain itu harga tinggi sudah ada pada tingkat petani, sampai jagal.

"Pola pikir masyarakat harus diubah supaya membeli daging merujuk pada kualitas, bukan harga," tutur Suyana. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved