Korban Salah Sasaran Menderita Cacat Permanen Seumur Hidup

Kehidupannya seketika berubah saat seorang pria misterius secara tiba-tiba menyiramkan cairan asam air keras ke arah wajahnya.

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Ken McKay/ITV/REX.Shutterstock via Daily Mail
Andreas dan istrinya, Pia dalam tayangan wawancara di ITV s This Morning menceritakan bagaimana ia kini berjuang menata kembali kehidupannya 

TRIBUNJOGJA.COM - Andreas Christopheros (30), dulunya merupakan sosok pria tampan dengan badan atletis. Ia juga memiliki istrinya yang cantik dan setia bernama Pia (33). Keduanya juga sudah dianugerahi buah hati yang tampan, Theo.

Namun kehidupan mereka seketika berubah saat seorang pria misterius secara tiba-tiba menyiramkan cairan asam air keras ke arah wajahnya.

Serangan itu telah membuat Andreas kehilangan wajahnya yang dulu. Wajahnya kemudian sama sekali tak dikenali, bahkan mata kirinya mengalami kebutaan.


Andreas ketika dirawat setelah mengalami penyerangan (SWNS.com via Daily Mail)

Adapun dalam wawancaranya dengan ITV's This Morning pada Senin (25/1/2016), Andreas mengungkapkan bahwa sekarang dirinya tengah membangun kembali kepercayaan dirinya termasuk terus menyukuri kehidupannya.

Peristiwa mengerikan ini terjadi pada Desember 2014 silam. Seorang pria bernama David Phillips, nekat melakukan aksi tersebut terhadap Andreas gara-gara ia sudah dibutakan oleh dendam.


Wajah Andreas sebelum menjadi korban salah sasaran (SWNS.com via Daily Mail)

Tanpa disangka ternyata ia salah sasaran.

Philips, memang berencana membalas dendam kepada orang yang telah melakukan pelecehan seksual kepada rekan dekatnya.

Berbekal alamat ia kemudian menelusuri pria yang ia cari hingga tiba di rumah Andreas yang berada di daerah Cornwall.

Ia pun mengetuk pintu sambil menyiapkan cairan asam yang biasa digunakan untuk aki.


Andreas dan istrinya, Pia dalam tayangan wawancara di ITV's This Morning menceritakan bagaimana ia kini berjuang menata kembali kehidupannya (Ken McKay/ITV/REX.Shutterstock via Daily Mail)

Begitu pintu dibuka, secepat kilat Philips langsung menyiramkan cairan itu ke wajah Andreas lalu kabur meninggalkan Andreas yang menggelepar kesakitan.

Akibat hal itu, Andreas sempat koma selama empat hari dan harus menjalani serangkaian operasi rekonstruksi wajah.

Sementara Philips, sang pelaku berhasil ditangkap kepolisian dan dijatuhi hukuman penjara pada bulan Oktober lalu.

Di persidangan, Philips sempat menunjukan ekspresi penyesalannya terhadap Andreas. Tapi Andreas mengatakan bahwa permintaan maaf itu sudah benar-benar terlambat.

Membangun kepercayaan diri

Satu tahun belakangan inilah Andreas menjalani perawatan, pengobatan, dan membangun kembali kepercayaan dirinya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved