Lima Tempat Makan Murah Meriah di Yogyakarta
Di Jalan Laksda Adisucipto Km.6 No.2 atau timur Hotel Ambarukmo Anda bisa menikmati seporsi nasi pecel seharga Rp4 ribu.
Penulis: Hamim Thohari | Editor: Ikrob Didik Irawan
Yogyakarta selama ini dikenal sebagai surganya makanan murah. Seringkali orang luar kota heran dengan harga makanan di Yogyakarta yang murah dibanding dengan kota besar lainya.
Satu tempat makan murah yang layak anda kunjungi adalah Soto Sewu Bu Marto Ngatinah yang berada di Dusun Rukeman, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.
Setiap harinya warung soto sederhana tersebut selalu ramai dikunjungi pembeli, karena harganya yang murah. Satu porsi soto ayam hanya dihargai Rp3 ribu.
Soto tersebut dikenal dengan sebutan nama Soto Sewu (soto seribu) karena menggambarkan murahnya hidangan tersebut.
"Dulu memang harganya seribu satu mangkuk, dan harga tersebut berlaku cukup lama. Jadi banyak orang yang mengenal soto ini dengan nama Soto Sewu, ujar Mbah Marto Ngatinah.
Meskipun harganya murah, rasa dari soto sewu tidaklah murahan. satu porsi soto berisikan nasi, kobis, tauge, suiran ayam, daun sledri, bawang goreng, dan disiram kuah soto berwarna bening.
Rasa soto sewu ini sangat segar, dengan rasa rempah yang pas.

Tribun Jogja/Hamim Thohari
Dalam kuah soto yang selalu dipanaskan dalam wadah besar tersebut terdapat irisan daun loncang dan dan tomat, dimana irisan-irisan tersebut selalu diikutkan dalam satu porsi soto.
Keberadaan tomat dan daun loncang tersebut semakin menambah segar hidangan soto.
Menyantap soto akan semakin nikmay didampingi lauk, seperti tempe goreng, bakwan, tahu isi, kepala ayam.
Selain menyediakan soto ayam, warung tersebut juga menyediakan nasi rames.
4. Gulai Sapi Pak Triyono
Warung makan di kawasan Bumijo Tengah, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta setiap harinya selalu ramai didatangi pembeli.
Adalah menu gulai daging sapi yang membuat pelangganya selalu datang kembali ke warung tersebut.
Tempat makan tersebut bernama warung makan Pak Triyono, sesuai dengan nama pemiliknya. Dijelaskan Triyono (44), berjualan nasi gulai adalah usaha yang diwariskan oleh bapaknya.