Sekretariat Gafatar DIY Kosong
Rumah yang diduga sebelumnya menjadi tempat berkegiatan organisasi tersebut di RT2 RW1 Kadisoka Purwonartani Kalasan Sleman sudah kosong.
Penulis: khr | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNJOGJA.COM SLEMAN - Pasca kasus hilangnya beberapa orang di wilayah DIY yang diduga berkaitan dengan organisasi Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara), nama organisasi tersebut makin kabur.
Rumah yang diduga sebelumnya menjadi tempat berkegiatan organisasi tersebut di RT2 RW1 Kadisoka Purwonartani Kalasan Sleman sudah kosong sejak pertengahan Desember 2015, dari formulir pendaftaran yang tersisa di samping rumah tersebut terdapat alamat Sekretariat DPD Gafatar DIY yang beralamatkan di Taman Kuliner Condongcatur Sleman no 67.
Saat Tribunjogja.com coba menyambangi alamat yang dimaksud Senin (11/1/2016) lagi-lagi tempat tersebut kosong dan tertutup, sementara di depannya terdapat banner perusahaan pembiayaan.
Salah seorang pemilik kios yang ada di sebelahnya Santi menceritakan kios tersebut sudah kosong sejak sebelum tahun baru, dia sendiri tidak tahu menahu kemana penghuni kios tersebut.
Menurut Santi kios tersebut memang dulunya sering menjadi tempat berkumpulnya anggota Gafatar namun dia menolak menyebutnya sebagai kantor sekretariat.
"Memang isinya orang-orang Gafatar mereka juga sering cerita sama saya kita biasa ngobrol, tapi ini bukan kantor melainkan toko kelontong biasa," ceritanya.
Menurutnya kios tersebut sudah ditempati sekitar 2 tahun yang lalu dan menjadi kios kelontong, namun sekitar bulan Juni 2015 tiba-tiba kios tersebut sempat kosong selama sekitar 3 bulan sebelum akhirnya ditempati lagi namun oleh orang yang berbeda.
"Yang baru ini saya sudah gak kenal orangnya, tapi dari orang yang dulu sesekali masih kelihatan juga entah disewakan atau bagaimana," tambahnya.
Menurutnya saat masih berupa toko kelontong setiap hari ada sekitar 3-5 orang yang berjaga bergantian dan kadang ada rapat juga, salah satu orang yang dikenalnya sebagai Andre.
Kepadanya mereka juga mengaku terang-terangan sebagai Gafatar dan bahkan menjelaskan tentang organisasi yang disebutnya bekerja dalam lingkuo kegiatan sosial.
"Mereka gak ngajak-ngajak kok ya cuma jelasin aja, mereka orangnya baik biasa gak neko-neko," ujarnya.
Walau begitu setiap satu minggu sekali atau dua kali memang ada massa organisasi tersebut dalam jumlah cukup besar datang ke kawasan Taman Kuliner Concat untuk berkumpul dan berlatih lagu-lagu.
"Biasanya malam itu, mereka bilang mau konser atau tampil di mana. Tapi lagunya gak aneh-aneh cuma pop biasa juga," tambahnya. (tribunjogja.com)