Jangan Cemas, UNBK Justru Memudahkan Siswa
UNBK akan memudahkan siswa untuk mengetahui jumlah soal yang berhasil dirampungkan. Termasuk mengetahui skor yang muncul di akhir pengerjaan.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada tahun 2016 ini diikuti 27 SMK dan 23 SMA di Yogyakarta.
Sejumlah sekolah yang akhirnya menyatakan diri siap untuk mengikuti UNBK terlihat meningkat dari tahun sebelumnya.
Sekolah yang sudah bisa memenuhi syarat untuk melaksanakan UNBK, menjadi tanda bahwa baik dari pihak sekolah maupun siswa tersebut sudah siap untuk melaksanakan ujian nasional yang digelar serentak pada April mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Heri Suasana, mengatakan bahwa siswa tak perlu cemas menghadapi UNBK.
Justru Edi menyatakan jika UNBK akan memudahkan siswa untuk mengetahui jumlah soal yang berhasil dirampungkan. Termasuk mengetahui skor yang muncul di akhir pengerjaan.
"Beberapa sekolah memang baru kali pertama mengikuti UNBK. Selebihnya sudah melaksanakan UNBK pada 2015 lalu. Siswa tidak perlu cemas, ini sama dengan ujian tulis. Kalau ada soal yang sulit bisa dilewati dulu dan dilanjutkan dengan soal yang dirasa mudah," terangnya, Sabtu (9/1/2016).
Siswa yang sudah mengerjakan soal ujian, akan mendaapatkan informasi di akhir pengerjaannya. Mulai dari jumlah soal yang dikerjakan hingga skor yang benar bisa langsung diketahui siswa saat itu juga.
"Ada dua kondisi siswa dinyatakan selesai mengerjakan soal, yakni waktunya sudah habis atau siswa sudah mengecek ulang jawabannya dan sudah yakin untuk mengakhiri pengerjaannya.
Nanti akan muncul, misalkan yang anad akerjakan 60 atau 54, serta skor yang benar sejumlah berapa, prosesnya cepat dan siswa dapat mengetahuinya secara langsung," imbuh Edy.
Kesiapan sekolah menghadapi UNBK bukan hanya soal terpenuhinya jumlah komputer, namun juga tentang kesiapan para siswanya. Hal tersebut yang diungkapkan oleh Ketua Dewan Pendidikan DIY, Prof Wuryadi.
"Tidak hanya mempersiapkan teknisnya namun juga mempersiapkan anak di dalam penggunaan komputernya. Itu yang saya kira harus diperhatikan, di samping kelengkapan komputer atau laptop," tandasnya.
Terkait peralihan dari ujian tulis ke UNBK yang dihadapi sekolah maupun siswa untuk kali pertama, memang merupakan hal yang baru. Namun itu bukan masalah yang besar menurut pandangan Wuryadi, karena hanya soal pembiasaan saja.
"Hanya perlu pembiasaan ya, dan saya kira itu bukan masalah. Saat ini sudah hal yang umum melihat anak-anak sudah bisa mengoperasikan laptop dengan baik. Selama mereka sudah memiliki keterampilan tersebut, secara teknis tidak akan bermasalah," tegasnya. (tribunjogja.com)