25 Juta Meter Kubik Material Merapi Masih Tertahan

Seiring datangnya musim hujan, aliran sungai berhulu di Gunung Merapi mulai dipantau.

Penulis: ang | Editor: Muhammad Fatoni
tribunjogja/hamimthohari
Penampakan puncak Merapi dari sekitar pos pendakian Sapu Angin 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Seiring datangnya musim hujan, aliran sungai berhulu di Gunung Merapi mulai dipantau.

Hal ini lantaran masih terdapat potensi terjadinya banjir lahar hujan dari Merapi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Juli Setiono Dwi Wasito, mengatakan saat ini potensi material Gunung Merapi yang masih tertahan sekitar 25 juta meter kubik.

Material tersebut masih tertahan di wilayah hulu sungai.

“Kami belum mengetahui apakah material Merapi ini akan turun atau. Tapi yang pasti materialnya masih ada,” ungkapnya, Senin (4/1/2016).

Menurutnya meskipun jumlah material masih cukup besar, namun diperlukan intensitas hujan dalam skala besar untuk menjadikan tumpukan material tersebut menjadi banjir lahar hujan.

Hal tersebut dikarenakan tumpukan material sisa erupsi tersebut berupa endapan padat.

“Jika intensitas hujannya besar dan berlangsung cukup lama di wilayah hulu sungai, sangat memungkinkan terjadi banjir material vulkanik lagi. Apalagi potensinya masih besar,” katanya.

Kendati demikian, pihaknya telah menyusun manajemen kebencanaan untuk mengantisipasi dampak bencana banjir lahar hujan.

Setidaknya ada 76 dusun yang berada di wilayah aliran sungai berhulu Merapi yang menjadi perhatian.

“Dusun-dusun ini tersebar di aliran Sungai Boyong, Gendol, dan Opak. Kami sudah meminta masyarakatnya untuk meningkatkan kewaspadaan, selain itu kelompok relawan juga sudah kami siagakan untuk melakukan pemantauan di wilayah aliran sungai,” paparnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved