Gebyar Dirgantara Diharapkan Timbulkan Kecintaan Warga akan Kedirgantaraan

Untuk pertamakalinya peringatan ini dilangsungkan dengan meriah dan melibatkan masyarakat dan puncak acara pada 19 hingga 20 Desember.

Penulis: Santo Ari | Editor: oda
Tribun Jogja/ Septiandri Mandariana
Puluhan ribu orang menyerbu Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Sabtu (19/12/2015) siang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Santo Ari

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Perhelatan akbar Gebyar Dirgantara yang bertema Adisutjipto Air Force Open Base, Sabtu (19/12/2015) merupakan pertama kali digelar dan terbesar di Yogyakarta.

TNI AU mempertontonkan 57 pesawat berbagai jenis. Mulai dari pesawat latih seperti Grob dan KT-1 wong bee, pesawat angkut seperti CN 295, helikopter hingga pesawat tempur seperti T50 Golden Eagle dan F16 yang didatangkan dari Madiun, serta Sukhoi dari Lanud Hasanudin Makasar.

Sebagaimana dijelaskan jajaran TNI AU Lanud Adisutjipto rayakan HUT ke-70 Komando Pendidikan TNI Angkatan Udara (Kodikau) yang jatuh pada 15 November lalu.

Untuk pertamakalinya peringatan ini dilangsungkan dengan meriah dan melibatkan masyarakat dan puncak acara pada 19 hingga 20 Desember.

Komandan Lanud Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Imran Baidirus mengatakan kodikau telah menjadi sarana untuk meletakkan nilai-nilai dasar dalam membangun organisasi TNI AU, yaitu semangat juang yang tinggi, spirit pantang menyerah serta inovasi yang cerdas tanpa memperhitungkan untung rugi.

Latar belakang berdirinya Kodikau sendiri yakni saat Agustinus Adisutjipto mendirikan sekolah penerbangan (sekbang) pertama di pangkalan udara Maguwo, Yogyakarta pada 15 November 1945.

Spirit membangun kekuatan udara nasional ini pula yang telah mendorong lahirnya Sekolah Penerbang di Pangkalan Udara Maguwo tanggal 15 November 1945 dan sekolah-sekolah lainnya.

Sejarah mencatat bahwa sekolah penerbang sebagai bagian dari Kodikau adalah satu-satunya organisasi pertama di Angkatan Udara yang memiliki usia lebih tua dari usia TNI Angkatan Udara.

"Dengan acara ini diharapkan timbul generasi muda yang cinta akan kedirgantaraan dan nantinya akan bergabung memperkuat TNI AU dan mengabdi kepada bangsa," ucapnya, Sabtu (19/12/2015).

Lebih lanjut, gelaran akbar Gebyar Dirgantara telah menyedot ribuan pengunjung dari dalam dan luar Yogyakarta.

Mereka disuguhkan pertunjukan pesawat tempur yang melakukan fly pass di langit Yogyakarta, dan akrobatik pesawat dari The Jupiter dan helikopter Dinamic Pegasus.

Terkait pertunjukkan udara tersebut, Imran Baidirus mengatakan tidak akan mengganggu jadwal penerbangan komersil di bandara.

Danlanud mengatakan bahwa Gebyar Dirgantara berjalan paralel dengan kegiatan lalu lintas pesawat komersial di Bandara Adisutjipto.

"Pesawat yang beratraksi tidak akan mengganggu penerbangan komersil karena ini sifatnya paralel," ujarnya.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Air Traffic Control (ATC) untuk mengatur jadwal penerbangan. Sehingga pengunduran waktu penerbangan pesawat komersil dapat dihindari.

"Kami tidak menutup bandara, semua sesuai jadwal," tandasnya. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved