Sphynx, Kucing Unik Berharga Fantastis
Kucing Sphynx memiliki tampilan tak kalah unik, ya, tak lazim, kucing ini seolah tak memiliki bulu sama sekali.
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sphynx, begitu ras kucing ini diberi nama. Menurut literatur, nama kucing jenis ini diambilkan dari Patung Sphinx di Giza Mesir. Namun jangan salah sangka, meski diambilkan dari nama patung tersebut, ras kucing ini bukan berasal dari Mesir.
Bila keunikan patung Sphinx atau kerap disebut Aboul Houl oleh warga setempat ini karena berkepala manusia dengan badan berbentuk singa.
Kucing Sphynx memiliki tampilan tak kalah unik, ya, tak lazim, kucing ini seolah tak memiliki bulu sama sekali. Namun bila dilihat dari dekat, bulu sangat halus dan tipis tumbuh disekujur tubuhnya.
Kucing Sphynx yang dahulu bernama Canadian hairless ini adalah salah satu ras kucing yang memiliki bulu sangat pendek dan sedikit sekali.
Secara fisik kepala kucing ini berbentuk segitiga dengan daun telinga lebar dan tegak, sekilas mirip penampilan kepala Anubis dalam mitologi mesir kuno.
Tatapan kucing ini cenderung tajam, karena memiliki mata lebar. Lehernya lebih panjang dibanding kucing ras lain.
Kanada adalah negara yang sampai saat ini disepakati menjadi asal muasal lahirnya ras kucing ini.
Penyebarannya pun sekarang sudah mendunia, termasuk di Indonesia. Sayangnya, kucing jenis ini di pasaran masih dibanderol sangat mahal.
Harganya bisa mencapai belasan juta rupiah untuk betina, bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah perekornya. Harga yang cukup fantastis untuk hewan peliharaan.
Adakah yang tertarik memiliharanya ? Ya, meski termasuk peliharaan mahal, ada saja pehobi yang berminat memelihara untuk tujuan dikembangbiakkan.
Salah satunya adalah Bani Rafdinal. Bapak satu anak yang terlebih dahulu memulai bisnis grooming dan penitipan kucing di bilangan Lempuyangan Yogyakarta ini rela merogoh kocek dalam-dalam demi merintis menjadi seorang breeder kucing Sphynx.
Diakui Dinal, begitu ia akrab disapa, harga kucing yang masih mahal ini menjadi kendala pehobi seperti dirinya. Namun, Dinal justru ingin memanfaatkan peluang dengan menjajal sebagai breeder.
"Untuk jadi breeder aku harus belajar dari nol. Pertama aku harus mengenal karakter kucing ras ini seperti apa. Seluk beluk harus kita kuasai dulu. Lumayan deg-degan kalau sampai terjadi apa-apa, harganya masih tinggi untuk indukan, jadi harus ekstra hati-hati," terang Dinal ditemui di rumah sekaligus tempat usaha grooming dan penitipan kucing belum lama ini.
Dinal tidak sendiri, ia menggandeng beberapa teman untuk kerjasama mengembangbiakkan kucing Sphynx. Saat ini seekor indukan telah ia datangkan dari breeder tanah air.