Tuntut Nasionalisasi Freeport, Mahasiswa Gerduk DPRD DIY

Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) melakukan longmarch dari taman parkir Abu Bakar Ali

Penulis: khr | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribun Jogja/Khaerur Reza
Tuntut nasionalisasi perusahaan tambang PT Freeport Indonesia, belasan mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Pemuda Indonesia geruduk gedung DPRD DIY di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Kamis (10/12/2015). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tuntut nasionalisasi perusahaan tambang PT Freeport Indonesia, belasan mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Pemuda Indonesia geruduk gedung DPRD DIY di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Kamis (10/12/2015).

Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) melakukan longmarch dari taman parkir Abu Bakar Ali melewati Jl Malioboro menuju gedung DPRD DIY.

Aksi longmarch yang dikawal pihak kepolisian tersebut juga sempat membuat arus lalu lintas di Jl Malioboro sedikit tersendat.

FPPI menilai riuhnya kasus rekaman minta saham oleh Ketua DPR RI justru mengaburkan tujuan utama dan yang sangat penting yaitu nasionalisasi PT Freeport Indonesia.

Dengan kontrak PT Freeport yang masih berlangsung sampai tahun 2021, artinya 48 tahun sudah Freeport mengeruk harta dari tanah Papua.

"Indonesia hanya mendapat keuntungan dari kepemilikan saham 9% dan royalti 1%, pertambangan Freeport tidak memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat papua, Provinsi Papua justru menjadi daerah yang miskin dan tertinggal," ujar Ketua FPPI Yogyakarta, Irvan Tengku Harja.

Karenanya pihaknya menuntut pemerintah Jokowi - JK untuk berani tidak memperpanjang kontrak karya Freeport Indonesia dan cukup sampai 2021.

Menyiapkan infrastruktur IPTEK dan SDM dalam rangka nasionalisasi aset tambang yang dikuasai Freepot.

Mengecam dan menuntut diadilinya tindakan kekerasan oleh aparat terhadap aksi damai FPPI Cirebon pada tanggal 7 Desember 2015.

Serta nasionalisasi aset tanbang yang dikuasai asing di Indonesia pada umumnya dan terkhusus di DIY. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved