Bagaimana Jihadi John Terbunuh? Inilah Kisah Dramatis Operasi Kilatnya!

Tim intelijen pasukan khusus SAS mendapatkan informasi akurat keberadaan Jihadi John di sebuah rumah berlantai enam di Kota Raqqa.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: oda
tribunjogjagrafis/muhammadfauzirachman
Grafis sebuah operasi sangat rahasia pasukan khusus SAS melibatkan peralatan canggih untuk memburu Mohammad Emwazi alias John si jagal ganas dari Raqqa, Suriah. 

TRIBUNJOGJA.COM -  Militer dan intelijen Inggris mengklaim Mohammad Emwazi alias John si jagal ganas dari Raqqa, Suriah, telah tewas pada 12 November 2015.

Kematian pria berdarah Kuwait yang punya nama beken Jihadi John ini belum terkonfirmasi resmi.

Pria yang tangannya bersimbah darah telah menggorok sejumlah sandera kelompok Negara Islam Irak Levant (ISIL) itu sesungguhnya besar di Inggris. Dua warga Inggris, Alan Henning dan David Haines, disembelih oleh pria ini.

Tak heran, negeri kerajaan parlementer itu amat bernafsu mendapatkan Jihadi John, hidup atau mati. Operasi perburuan Jihadi John telah dilakukan cukup lama, dan sebuah informasi akurat tiba di meja pusat komando pasukan khusus Inggris.

Sebuah operasi sangat rahasia pasukan khusus SAS melibatkan peralatan canggih segera dilancarkan. Kisah dibalik operasi rahasia yang berakhir gemilang itu dilansir laman berita Daily Mail, Minggu (6/12/2015).

Tim intelijen pasukan khusus SAS mendapatkan informasi akurat keberadaan Jihadi John di sebuah rumah berlantai enam di Kota Raqqa, ibukota de facto ISIL. Posisi itu dikunci, pengamatan dilakukan 24 jam selama beberapa hari.

Menjelang puncak operasi pada 11 November, tim kecil pasukan SAS berjumlah delapan (8) prajurit masuk ke Suriah menggunakan helikopter angkut Chinook.

Heli angkut satunya lagi berangkat bersamaan membawa mobil khusus padang pasir.

Kedua heli masuk ke Suriah pada waktu malam dan terbang sangat rendah. Pesawat mendaratkan muatan di lokasi cukup terpencil, sekitar 35 mil di sebelah utara Kota Raqqa. Semua peralatan dan ke-8 prajurit SAS diturunkan.

Pada 12 November pukul tiga dinihari, ke-8 prajurit SAS menggunakan mobil khusus medan berpasir melesat mendekati pusat Kota Raqqa. Mereka berhenti sekitar lima (5) mil di luar kota.

Tim mengoperasikan helikopter mini pengintai tanpa awak. Helikopter nano itu langsung diterbangkan mendekati tugu penanda waktu di jantung kota Raqqa. Sebuah rumah tak jauh dari masjid Sharksa, dan markas pusat ISIL, jadi target.

Sekitar pukul tujuh pagi, masih di bawah suasana remang-remang kamera kuat di helikopter mini itu belum mendapatkan visual Jihadi John. Tenaga baterai di drone helikopter itu mulai melemah.

Pesawat ditarik dan digantikan drone helikopter kedua pada pukul delapan. Dua jam berlalu belum diperoleh petunjuk visual Jihadi John. Drone helikopter ketiga dikirim, yang kedua ditarik mundur.

Tiba-tiba drone helikopter ketiga mendapatkan visual Jihadi John tengah keluar rumah dan bergerak menggunakan kendaraan roda empat. Sekitar pukul 11.40, rudal Hellfire menghantam mobil yang ditumpangi Emwazi hingga hancur lebur.

Visual operasi ini direlai tim SAS di luar Kota Raqqa, yang meneruskan ke pusat komando pasukan khusus di Hereford, Inggris. Informasi yang sama dibagi ke pusat komando pasukan khusus AS.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved