Ruth Sahanaya Turun Panggung Sapa Penggemar
Diva yang lahir di Bandung 1 September 1966 silam ini menyapa para penggemarnya di Yogyakarta.
Penulis: abm | Editor: Ikrob Didik Irawan
lihat foto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Septiandri Mandariana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - "Akhirnya impian saya terwujud untuk menggelar konser tunggal di Yogyakarta. Ini adalah kesenangan untuk saya. Anda semua yg hadir adalah semangat yang besar untuk saya"
Diva yang lahir di Bandung 1 September 1966 silam ini menyapa para penggemarnya di Yogyakarta.
Intim, itulah sebuah kata yang bisa digambarkan ketika melihatnya begitu dekat dengan orang-orang yang ia sebut sahabat.
Dialah Ruth Sahanaya yang tak segan-segan turun dari panggung untuk menghampiri para sahabatnya dalam konser tunggal perdananya di Yogyakarta.
"Tentang Cinta", sebuah tema yang diusung dalam konser perdananya di Yogyakarta, Selasa (24/11/2015) malam di Imperial Ballroom, The Sahid Rich Jogja Hotel.
Setidaknya ada ratusan penggemar Ruth Sahanaya yang datang dari berbagai daerah seperti Temanggung, Pati, Semarang, Jakarta, dan masih banyak lagi untuk menyaksikan konser tersebut.
Ruth pun langsung menyanyikan lagu pertamanya. Tembang berjudul Pesta yang dimedley dengan Bawa Daku Pergi dibawakan pertama.
Tak banyak membuang waktu, penyanyi yang akrab disapa Uthe ini, yang didampingi oleh para pengiring musik di atas panggung, yang dikomandani oleh Edwin Saladin pada keyboard langsung memainkan lagu berjudul Selamanya.
"Memori kau membuka luka lama. Yang ku ingin lupa. Memori tolong daku pergi jauh. Janji tak kan kembali," Ruth Sahanaya bernyanyi bersama dengan para penggemarnya, dengan menyanyikan lagu berjudul Memori dari awal lagu hingga lagu itupun usai.
Seketika Uthe bercerita tentang sebuah lagu yang diciptakan untuknya, oleh sahabatnya yang telah tiada, yaitu Indra Safera.
Cerita itu mengawali diva berusia 49 tahun ini untuk menyanyikan lagu berjudul Mengertilah Kasih.
"Ini satu-satunya lagu yang diciptakan untuk saya oleh sahabat saya Indra Safera. Mengertilah kasih," hening suara penonton, hanya terdengar suara keyboard dari Edwin Saladin yang mengiringi lagu tersebut, mata Uthe pun berkaca-kaca menghayati isi lagu dan mengenang sosok sahabatnya itu.
Saat itu Ruth Sahanaya menggunakan kemeja lengan pendek berwarna putih yang dibalut dengan rompi kulit berwarna hitam.
Selain itu, Uthe pun menggunakan celana hitam panjang yang dipadukan dengan high heels warna hitam. Uthe pun melanjutkan menyanyikan dua nomor lagu, yaitu Kaulah Segalanya dan Astaga.
