RSUD Wonosari Segera Lakukan Audit Medis Tindakan Dokter

Audit medis ini akan melibatkan pihak dari luar rumah sakit sehingga hasilnya benar-benar bisa dipertanggungjawabkan

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Ikrob Didik Irawan
tribunjogja/jihadakbar
Tiga anak Suparmi tengah menemani dan menenangkannya di RS Panti Rapih Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pihak manajemen RSUD Wonosari akan melakukan audit medis untuk memastikan apakah diagnosa serta tindakan medis yang dilakukan oleh dokter terhadap Suparmi sudah sesuai dengan prosedur atau belum.

Audit medis ini akan melibatkan pihak dari luar rumah sakit sehingga hasilnya benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.

Audit ini akan segera dilaksanakan dengan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk dengan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi).

Hasil dari audit akan dijadikan sebagai rujukan untuk menentukan sikap rumah sakit atas kasus yang menimpa Suparmi.

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi ( PPID) RSUD Wonosari, Aris Suryanto mengatakan manajemen memberikan perhatian yang serius terhadap kasus ini.

Untuk tahap awal, manajemen dan komite medis sudah memanggil dua orang dokter spesialis kandungan yang menangani pasien untuk meminta klarifikasi.

Hasilnya, dokter yang melakukan pemeriksaan dan tindakan medis sudah berkerja sesuai dengan prosedur.

Sebelum dilakukan pemeriksaan dan tindakan medis berupa operasi, dokter sudah memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya mengenai tujuan tindakan, manfaat dan resikonya.

“Pihak keluarga sudah menyetujui (dilakukan tindakan operasi dan siap menerima resikonya),” kata Aris usai melakukan klarifikasi bersama manajemen RSUD, Senin (9/11/2015).

Selain itu, dalam klarifikasi dokter Ahmad dan Anita juga menyatakan perbedaan diagnosa dimungkinkan bisa terjadi karena dalam satu kasus dapat memiliki diagnosa banding di samping diagnosa utama.

Apabila saat pelaksanaan operasi ditemukan bukti medis lain, maka diagnosa utama dimungkinkan bisa berubah.

"Kalau terbukanya luka operasi masih perlu pendalaman lebih lanjut karena banyak faktor yang memungkinkan kejadian tersebut. Semua proses operasi sudah sesuai dengan standar prosedur operasi,” ungkapnya. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved