Bekas Jahitan Operasi Robek, Warga Wonosari Ini Jalani Operasi Lagi

Suparmi (60), warga Wonosari yang merupakan pasien rujukan dari RSUD Wonosari, telah berada dalam ruangan 102 Elisabeth RS Panti Rapih Yogyakarta.

Penulis: akb | Editor: oda
tribunjogja/jihadakbar
Tiga anak Suparmi tengah menemani dan menenangkannya di RS Panti Rapih Yogyakarta. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Jihad Akbar

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Suparmi (60), warga Wonosari yang merupakan pasien rujukan dari RSUD Wonosari, telah berada dalam ruangan 102 Elisabeth RS Panti Rapih Yogyakarta

Beberapa anak Suparmi yang setia menunggu terlihat berusaha menenangkan Suparmi yang terlihat sangat kesakitan menahan rasa sakit yang dideritanya.

Suparmi di rujuk ke RS Panti Rapih setelah jahitan bekas operasinya kembali robek pada Minggu ( 8/11/2015) pagi.

"Tadi pagi ibu (Suparmi) kelihatan kesakitan, katanya seperti ususnya keluar dari bekas jahitan operasi itu. Kami semua anaknya melihat memang ada organ dalam ibu yang keluar terus kami bawa ke UGD RSUD Wonosari," ungkap Eko Prawobo, anak Suparmi, Minngu (8/11/2015) saat ditemui di RS Panti Rapih Yogyakarta.

Namun saat dokter UGD RSUD Wonosari yang menangani pasien tidak sanggup untuk melakukan tindakan medis karena kondisi pasien cukup mengkhawatirkan.

Oleh karena itu, keluarga Suparmi meminta rujukan kepada pihak RSUD Wonosari untuk dipindahkan ke RS Panti Rapih.

Setelah mendapatkan kesepakan dari dokter UGD serta dokter yang sebelumnya menangani Suparmi akhirnya dirujuk ke RS Panti Rapih.

Eko mengatakan, Suparmi dibawa dari RSUD Wonosari dalam keadaan perutnya diperban karena ususnya yang sempat keluar dikarenakan jahitan bekas operasi lepas.

Eko menerangkan, tekanan darah ibunya sempat mencapai 170. Padahal ia mengungkapkan sebelumnya Suparmi belum pernah memiliki riwayat darah tinggi. "Mungkin karena kondisi emosionalnya," terangnya.

Namun ada kekecewaan yang dirasakan oleh Eko serta keluarga saat dokter yang menangani operasi ibunya tersebut tidak datang dan melihat keadaan yang sebenarnya terjadi.

Dokter yang sebelumnya menangani operasi hanya menyepakati rujukan yang dirasa pihaknya juga masih setengah hati melalui telepon.

"Mestinya kan mengecek dulu, seperti apa keadaan pasiennya," tambah Sutiyar yang juga merupakan anak dari Suparmi.

Sutiyar mengungkapkan, surat rujukan yang diberikan pihak RSUD Wonosari ke RS Panti Rapih menerangkan diagnosa pertama dokter RSUD Wonosari sebelum operasi bahwa Suparmi mengidap kista.

Diagnosa kista itu ia mengatakan bahwa sempat diganti oleh dokter yang menangani operasi, yakni menjadi penyempitan saluran kencing.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved