Potongannya Presisi, Ini Hebatnya Suku Kuno Membelah Batu
misteri terbesar dan belum mampu dipecahkan hingga hari ini adalah soal presisi dan teknologi yang dipakai untuk memotong batu
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM, JOGJA - Ada begitu banyak peninggalan purbakala, atau peradaban masa lampau yang usianya ribuan tahun, produknya mencengangkan, dan sulit diterima akal sehat atas kecanggihan teknologi yang dipakainya.
Benda-benda hasil peradaban masyarakat kuno itu tersebar di berbagai situs, seperti di Baalbek, Lebanon, kemudian situs suku Inca di Cuzco dan Naupa Iglesia, keduanya di Peru.
Ada lagi di situs Lotus Pond, Polonnaruwa, Sri Lanka, kemudian peninggalan bangunan kuno di situs benteng Cavustepe Urartian, dekat Van, Turki. Masih ada lagi bangunan antik di situs Pumapunku dan Zonepoort di Bolivia.
Dua hal paling menonjol dan masih menjadi misteri terbesar dan belum mampu dipecahkan hingga hari ini adalah soal presisi dan teknologi yang dipakai untuk memotong batu yang dipakai untuk bangunan.
Sama hebatnya teknologi sipil dan arsitektur para pembangun candi-candi besar seperti Angkor Wat, Borobudur, Prambanan. Begitu pula teknik pembangunan piramid raksasa pada zaman Mesir Kuno.
Para pakar teknik dan sejarah hinigga saat ini belum mampu memecahkan alat apa yang dipakai untuk memotong batu berukuran raksasa dengan ketepatan potong sempurna itu?
Mungkinkah ada campur tangan peradaban lain, misal alien? Wallahualam.
Dikutip dari situs ancient-origins.net, ekskavasi yang dilakukan di berbagai situs kuno, para pakar belum pernah menemukan jejak peralatan yang dipakai untuk memotong batu berukuran besar ini.
Mau tahu seperti apa hasil pekerjaan masyarakat kuno, ketika peralatan modern seperti mesin bor, gergaji listrik, gerinda, dan pemotong canggih menggunakan laser belum ditemukan?
Simak foto-foto berikut ini :

Baalbek, Lebanon

Tiahuanacu, Bolivia

Situs kuno Cuzco

Situs kuno Cuzco

Alat berat Pemotong Batu Modern
