Permainan Tradisional asal Jepang Dimainkan di FKY

Dalam acara FKY ini, Jogja Kendama menunjukan kebolehannya di hadapan para pengunjung yang hadir di situ, pada 21 hingga 23 Agustus 2015 nanti.

Penulis: abm | Editor: oda
tribunjogja/septiandrimandariana
Komunitas Jogja Kendama sedang memainkan permainan tradisional asal Jepang, Kendama, di FKY. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Septiandri Mandariana

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke-27 ternyata bukan hanya hajat besar yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Yogyakarta maupun wisatawan. Acara tersebut ternyata dimanfaatkan oleh beberapa komunitas sebagai ajang untuk menunjukan kebolehannya.

Seperti yang dilakukan oleh komunitas Jogja Kendama. Komunitas ini baru berdiri di Yogyakarta sejak satu tahun yang lalu. Dalam acara FKY ini, Jogja Kendama menunjukan kebolehannya di hadapan para pengunjung yang hadir di situ, pada 21 hingga 23 Agustus 2015 nanti.

Bukan saja bermain Kendama, mereka pun mengajak para pengunjung untuk ikut serta memainkan permainan tersebut, sambil mengajari para pengunjung yang belum bisa memainkannya.

Julidar, salah satu anggota komunitas itu menjelaskan, Kendama merupakan permainan tradisional yang berasal dari negeri Sakura. Alat permainan tersebut terdiri dari tongkat yang memiliki tiga buah Mangkuk yang berbeda Ukuran yang disebut "Ken".

"Ken kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia yaitu pedang. Terus ada bola yang memiliki lubang disebut dengan Tama. Kedua benda itu disambungkan dengan sebuah tali," ungkap Julidar.

Ia melanjutkan, Ken dan Tama disambungkan dengan menggunakan tali agar pemainnya bisa melakukan trik-trik yang menarik, sesuai dengan keinginan pemainnya. Julidar menuturkan, permainan ini masih sangat jarang dimainkan oleh masyarakat Indonesia.

"Ya karena alatnya juga masih sulit untuk didapatkan. Harus diimpor dari Jepang langsung dan harganya juga masih cukup mahal," kata Julidar.

Untuknya, bermain Kendama tidak terlalu sulit seperti yang dibayangkan oleh kebanyakan orang. Permainan ini hanya butuh ketekunan dalam berlatih dan berimajinasi untuk menciptakan trik-trik yang diinginkan oleh pemainnya.

"Kalau triknya terserah kita. Semakin sulit kita melakukan trik dan kita berhasil melakukannya, kita bisa dianggap berhasil. Apalagi ketika ujung Ken masuk ke lubang yang ada di pada Tama," papar Julidar.

Pradipta, salah satu pengunjung FKY 27 yang masih berusia sembilan tahun terlihat kesulitan untuk memainkan Kendama. Ia mengaku baru sekali memainkan permainan tersebut. Namun semakin lama ia memainkannya, rasa penasarannya pun semakin besar.

"Susah banget. Tapi lama-lama aku jadi pingin bisa," ungkap Pradipta.

Julidar berharap, walaupun permainan tersebut bukan permainan asli Indonesia, ia menginginkan lebih banyak lagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Yogyakarta tertarik mempelajari permainan itu.

"Bukan untuk anak-anak saja. Malah kebanyakan yang main ini orang-orang dewasa," tutup Julidar. (tribunjogja.com)

Delivery Makanan Jogja? Klik makandiantar.com atau 0274 554 554. Ongkir Gratis !

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved