Inilah Alat Pemberi Makan Ikan Otomatis Karya Mahasiswa UII Yogyakarta

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang diketuai Ulil Fawaaid, membuat alat pemberi makan (feeder) pakan ikan otomatis.

Penulis: mrf | Editor: Muhammad Fatoni
dok.pri
Ulil Fawaaid saat sedang menjelaskan mengenai feeder kepada pengunjung pameran di Senayan, Jakarta pada awal Juli 2015 lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sistem manual yang masih digunakan para pembudidaya dalam memberi makan ikan, sebenarnya membuat pembudidaya itu mengeluarkan uang lebih untuk membayar pegawai yang memberi makan, serta ketidakefisienan waktu lantaran lama.

Tidak ingin terus begitu, mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang diketuai Ulil Fawaaid, membuat alat pemberi makan (feeder) pakan ikan otomatis.

Pemberian pakan merupakan salah satu hal penting dalam pembudidayaan ikan. Sayangnya pada saat ini, kebanyakan sistem pemberian pakan ikan umumnya masih sangat bergantung pada manusia. Sifatnya masih manual dengan cara manusia itu menyebar pakan ikan menggunakan tangan ke dalam kolam atau tambak.

Penggunaan sistem manual ini dinilai kurang efektif karena memiliki beberapa kekurangan. Yaitu ketidak efisienan waktu lantaran menjadi lama dan juga jumlah pekerja menjadi banyak, jika luas kolam atau tambak besar. Hal itu banyak dirasakan oleh banyak pembudidaya ikan, tak terkecuali bagi Kelompok Pembudidaya Ikan (KPI) Mina Kepis yang berlokasi di Kelurahan Burikan, Mlati Sleman.

Menengok kenyataan itu, mahasiswa Universitas Islam Indonesia yang terdiri dari Ulil Fawaaid, Ahmad Sofyan, Aryo Satrio Nugroho dan Muhammad Hafiz membuat feeder pakan otomatis berbasis mikrokontroller bagi pembudidaya ikan, utamanya di Kelurahan Burikan, Mlati Sleman.

“Dengan adanya alat feeder pakan otomatis ini diharapkan dapat mempermudah pengelolaan kolam ikan dalam pemberikan pakan serta meningkatkan efisiensi waktu dan biaya operasional,” ucap ketua tim pelaksana, Ulil Fawaaid kepada Tribun Jogja, Minggu (9/8/2015).

Dia mengatakan bahwa cara kerja alat ini sederhana. Pertama, pakan dimasukkan secara manual ke dalam tempat penampung yang sudah sudah tersedia didalam feeder. Kemudian sistem mikrokontroler yang telah diprogram akan mengatur soal kapan flip akan menutup dan terbuka, serta mengatur waktu penyalaan blower.

“Waktu penyalaan disesuaikan dengan penjadwalan makan ikan, sekitar pukul 7 pagi dan pukul 4 sore,” imbuhnya.

Ulil melanjutkan bahwa pada saat waktu makan ikan tiba, flip akan terbuka sehingga pakan turun ke pipa peniup oleh gaya gravitasi. Lalu blower akan menyala dan meniup pakan pada pipa penyalur sehingga pakan dapat tersebar secara otomatis.

“Untuk waktu lamanya pemberikan pakan dapat diatur sesuai keinginan dengan memperhitungkan banyaknya ikan yang ada di kolam. Setelah itu flip akan menutup kembali dan blower akan berhenti,” jelasnya.

Saat disinggung mengenai kesiapan produk untuk diedarkan di pasar, Ulil mengatakan bahwa produknya kini telah mencapai 90% penyempurnaan. Hal itu lantaran pada saat ujicoba meski sebenarnya sudah dapat digunakan, rangkaian dari mikrokontroller belum sempurna dan masih mengalami sedikit error. Namun demikian, alat ini sudah digunakan di KPI Mina Kepis yang berlokasi di Mlati, Sleman.

“Selain itu pada awal Juli 2015 lalu, karya kami dipamerkan di Senayan, Jakarta,” ujar Ulil.

Sementara itu anggota tim lainnya Aryo Satrio mengatakan, produknya mempunyai potensi pada beberapa bidang. Antara lain pada bidang teknologi, kenyamanan dan ekonomi. Untuk teknologi lantaran alat ini merupakan sebuah terobosan teknologi baru dalam dunia pembudidadayaan ikan. Karena dengan adanya alat ini akan sangat membantu para pembudiaya dalam proses pemberian pakan pada ikannya.

Untuk bidang ekonomi, lanjutnya, biaya pembuatan feeder yang relatif murah. Sehingga pemakaian feeder pakan otomatis ini dapat meminimalisir biaya operasional dalam berbudidaya ikan.

“Sedang bidang kenyamanan, feeder memiliki bentuk desain yang ideal. Sehingga dari segi ergonomis, feeder ini mampu memberikan tingkat kenyamanan bagi penggunanya,” pungkas Aryo. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved