Reuni Bisa Jadi Ajang Berbagi
Kini reuni sudah menjadi suatu kegiatan tahunan atau dua tahunan sekali yang cenderung memiliki hukum "wajib" digelar bagi mereka yang merantau
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Ikrob Didik Irawan
Senada diungkapkan Dila, Margaretha Kiki Namura Situmorang atau akrab disapa Kiki ini, ia setuju bila reuni diikuti kegiatan yang memberi efek positif.
Dara yang berprofesi sebagai HRD sebuah hotel di Yogyakarta ini menyayangkan bila seseorang tak menyadari atau secara sengaja hadir di acara reuni hanya untuk eksis semata atau malah pamer kesuksesan.
"Kalau ngga ada reuni, kita ngga bisa ketemu temen lama secara barengan. Positifnya biar nggak lost contact, soalnya kan sudah ngga intens ketemu. Walaupun ada yang niat pamer pas reuni, kita ambil positifnya aja. Ikut reuni malah bisa sharing tempat kuliah atau kerja mereka sekarang. Bisa nambah link juga di dunia kerja," ungkap dara yang setiap tahun mudik ke kota Semarang ini.
Pun diungkapkan Adelia Eka Nirwana. Dara yang menjadi abdi negara dengan menjadi seorang Polwan ini. Ia sepakat bila reuni setidaknya memiliki nilai lebih daripada sekedar bertemu.
Adel sapaan akrabnya, mengaku selalu berusaha hadir bila mendapat undangan reuni.
"Aku paling sering datang reuni smp, kalau sma sudah jarang, karena kebetulan jadwalnya pas bentrok. Datang ke reuni itu paling tidak kita bisa bertemu teman lama, kita bisa saling meminta bantuan ke teman bila kita mengalami kesulitan, itu positifnya," ungkap Adel. (tribunjogja.com)
