Makanan Berpewarna Sintetis Ditemukan Beredar di Pasar Balangan
Penggunaan bahan berbahaya tersebut terungkap dalam kegiatan pengawas penjualan makanan di Pasar Balangan,Kecamatan Minggir
Penulis: ang | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Tim gabungan Pemkab Sleman menemukan makanan yang mengandung pewarna sintetis yang dijual di pasaran. Penggunaan bahan berbahaya tersebut terungkap dalam kegiatan pengawas penjualan makanan di Pasar Balangan,Kecamatan Minggir, Jumat (19/6/2015).
Dalam kegiatan pengawasan itu, tim yang terdiri dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Sleman, Dinas Pasar Sleman, dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menemukan pewarna sintetis tersebut pada beberapa jenis makanan, di antaranya tahu isi, kue bolu emprit berwarna, kue makanan kecil dan lempeng singkong.
Berdasarkan pengecekan di lapangan, makanan-makanan tersebut positif mengandung methanil yellow yang merupakan bahan utama pewarna sintetis yang biasa digunakan dalam pewarnaan tekstil.
Kepala Dinas Pasar Sleman, Tri Endah Yitnani mengatakan untuk menindaklanjuti temuan ini, pihaknya meminta pedagang yang kedapatan menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya itu untuk membuat surat pernyataan tidak menjual kembali. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah pembinaan pedagang.
“Kami bina terlebih dahulu, di antaranya dengan membuat surat pernyataan. Jika masih nekat menjual, tentu akan ada tindakan lebih lanjut,” kata dia di tengah kegiatan pengawasan bersama.
Menurutnya olahan makanan yang mengandung bahan pewarna non pangan itu berasan dari luar Sleman. Pihaknya akan mengintensifkan pengawasannya, terutama pada saat bulan ramadan, mengingat kebutuhan masyarakat meingkat,” paparnya.
Petugas juga mengambil beberapa sampel makanan yang diduga mengandung bahan berbahaya. Selanjutnya sampel tersebut diuji di laboratorium milik BPOM DIY.
Endah juga menghimbau masyarakat untuk tidak terkecoh dengan warna yang cerah di makanan siap saji. Terlebih saat bulan Ramadan banyak beredar makanan siap saji khususnya sebagai takjil buka puasa.
“Masyarakat kami minta untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan, terutama makanan siap saji. Hindari makanan dengan warna yang mencolok karena sangat memungkinkan adanya kandungan pewarna sintetis,” ungkapnya. (*)