Menyusuri Jalur Kuliner Bakmi Jawa di Yogyakarta
Sepanjang jalur yang bernama jalan Parangtritis tersebut dijuluki jalur bakmi Jawa
Penulis: Hamim Thohari | Editor: Muhammad Fatoni
Menempati warung sederhana yang diapit oleh hamparan sawah, Sulis biasa melayani pembelinya dari pukul 14.00 hingga dagangannya habis. Tetapi jika ingin menikmati sensasi bakmi Nggeno, sebaiknya anda jangan datang terlalu malam, karena kemungkinan sudah habis diserbu pelangganya. Dalam sehari Sulis bisa menghabiskan tujuh hingga sembilan ekor ayam kampung.
Untuk harga, satu porsi makanan selain rica-rica dibandrol Rp13 ribu. Sedangkan untuk rica-rica harganya Rp25 ribu sudah termasuk nasi putih dan minum. Untuk minumannya sendiri, warung tersebut menyediakan wedang tape, teh, jeruk, dan beberapa jenis minuman lainnya, dan harganya hanya Rp3 ribu.
Bakmi Sulis Nggeno adalah warung bakmi paling selatan jika dibanding warung Bakmi Nggeno lainya. Yang paling utara adalah warung bakmi Nggeno yang dimiliki oleh anak keempat Nggeno dengan warung bakmi Sus Nggeno.
Bergeser sedikit ke selatan, lokasi Bakmi Nggeno di Prawirotaman yang dulu menjadi cikal bikal bakmi Nggeno kemudian dilanjutkan oleh anak nomor dua yaitu Harjo. Pengunjung warung ini pun mengenalnya dengan sebutan Bakmi Harjo Nggeno.
Selain itu, di sekitar Pasar Gabusan Bantul, masih jalan Parangtritis, terdapat Bakmi Hadi Nggeno. Dia adalah putra ketiga Nggeno yang juga meneruskan jurus masak bapaknya. Lokasi tepatnya di Nggathak Gabusan, timur Jalan Parangtritis. Tak jauh dari lokasi itu, masih sekitar Gabusan, putra ke 11 Nggeno pun menekuni usaha serupa. Adalah Bakmi Susanto Nggeno yang lokasi tepatnya di barat jalan tersebut. (*)