Polemik Sabdaraja
Rayi Dalem Usulkan Musyawarah
Para kerabat Keraton menginginkan agar segera digelar musyawarah
Penulis: had | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Polemik mengenai perbedaan pendapat para Rayi Dalem dengan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengenai suksesi di Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, ingin segera diakhiri.
Para kerabat Keraton menginginkan agar segera digelar musyawarah.
Adik Sultan HB X, Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH), Yudhaningrarat mengungkapkan, sebenarnya dirinya sudah ‘lelah’ beradu argumentasi mengenai polemik ini.
Perlu ada penyelesaian dengan cara musyawarah seluruh keluarga dalem atau Dewan Keluarga.
“Musyawarah itu lebih enak dari pada kita terus atos-atosan, apalagi di ‘publik’,” kata Gusti Yudha, Kamis (14/5).
Menurutnya, musyawarah tersebut digelar demi kepentingan bersama dan demi menjaga amanat leluhur.
Karena para kerabat dalem memiliki tanggungjawab menjaga keutuhan dan kewibawaan Keraton Kasultanan Yogyakarta.
“Kami mengharapkan Sri Sultan kembali ke Khittahnya saja. Kembali ke Hamengku Buwono yang Khalifatullah itu,” katanya.
Sebelumnya, melalui Sabdaraja 30 April 2015, Sultan HB X mengubah gelarnya menjadi Ngarso Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Suryaning Mataram Senopati Ing Ngalogo Langgenging Bawono Langgeng, Langgenging Tata Panatagama.
Sedangkan gelar sebelumnya, Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati-ing-Ngalaga Ngabdurrakhman Sayidin Panatagama Kalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sadasa ing Ngayogyakarta Hadiningrat.
Selain menuntut agar Sultan mencabut Sabdaraja, Gusti Yudha juga meminta agar pengangkatan GKR Pembayun dengan gelar GKR Mangkubumi sebagai Putri Mahkota melalui dawuh raja pada 5 Mei, ditarik kembali.
“Menggagalkan atau mencabut kembali Putri Mahkota, karena tidak sesuai dengan adat istiadat kita,” tegas Asisten Sekretaris Daerah Bidang Administrasi Umum Setda DIY ini.
Adapun rencana menggelar musyawarah seluruh keluarga, lanjut Gusti Yudha, masih menunggu salah satu rayi dalem di Jakarta yang masih dalam keadaan sakit yakni GBPH Hadisuryo. “Kita hanya menunggu satu putro, karena barusan operasi, Mas Hadisuryo. Kalau sudah sembuh, nanti akan segera ke Yogya dan kita ajak bicara,” katanya.
Sementara itu, GKR Mangkubumi, saat dimintai tanggapan mengenai usulan adanya musyawarah keluarga tersebut, saat dihubungi, Kamis (14/5) memilih tidak berkomentar.
Sebelumnya, putra-putra Sri Sultan Hamengku Buwono IX dari KRAy Ciptomurti yang berdomisili di Jakarta, menyatakan menolak Sabdaraja dan Dawuh Raja.