Polemik Sabdaraja
BREAKING NEWS : Sri Sultan Keberatan Diberitakan Telah Bertemu Gusti Prabu
Sri Sultan hamengkubuwono (HB) X, merasa keberatan dengan pemberitaan yang menurutnya tidak sesuai dengan kenyataan mengenai polemik Sabdaraja
Penulis: had | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, M Nur Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Raja Keraton Kasultanan Yogyakarta yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan hamengkubuwono (HB) X, merasa keberatan dengan pemberitaan yang menurutnya tidak sesuai dengan kenyataan mengenai polemik Sabdaraja dan Dawuh Raja.
Saat ditemui di Kepatihan, usai menemui Duta Besar New Zealand, Sri Sultan mengatakan dalam pemberitaan di sebuah portal media lokal online tersebut, dirinya diberitakan sudah bertemu dengan Rayi Dalem, Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo.
“Diberitakan, kalau Mas Prabu sudah ketemu dengan saya, kan enggak. Dikatakan udah ketemu dengan saya, kan belum. Tapi dengan kalimat seperti itu (diberitakan sudah bertemu) berarti kan bohong,” katanya.
Sultan menjelaskan, memang dirinya sudah bertemu dengan para Rayi Dalem atau adik-adiknya yang tinggal di Jakarta. Namun dirinya mengaku belum pernah bertemu dengan Rayi Dalem yang tinggal di Yogyakarta.
“Nah itu pernyataannya, kan, Mas Prabu dengan adik-adik yang lain bertemu dengan saya, dengan pernyataan di bawah. Wong, belum pernah kok. Itu di-online-kan, kenapa tidak tanya sama saya,” tandasnya.
Saat ditanya mengenai implikasi kerugian apa yang ia terima akibat pemberitaan tersebut? Sultan hanya mengungkapkan, saat ini dirinya sedang melakukan konsultasi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Yogyakarta, Dewan Pers, dan Kepolisian Daerah (Polda) DIY.
“Sekarang anak saya, baru saya suruh ke PWI, nanti ke Dewan Pers dan Polda, begini ini sebetulnya masuk melanggar Kode Etik tidak? Dan ini masuk klasifikasi pencemaran nama baik enggak? Kenapa tidak konfirmasi begitu?” tandasnya.
Begitupula saat ditanya mengenai sikap 11 adik-adiknya yang menentang Sabdaraja, Sultan masih meragukan pernyataan tersebut. Namun ia enggan menjelaskan mengenai alasan keraguannya itu.
“Bagi saya enggak ada persoalan, yang saya persoalkan adalah di mana Mas Prabu mengatakan bahwa pernah bertemu dengan saya, di online di salah satu media lokal,” katanya.
“Jadi, hati-hati,” tuturnya.
Salah satu redaktur media lokal online, Ahmad Lutfie, saat dikonfirmasi melalui telepon mengenai penayangan berita tersebut mengatakan, pihaknya menghargai keberatan yang diajukan Sultan. Tanggapan Sultan mengenai hal ini juga akan dimuat sebagai hak jawab.
Ia menjelaskan, sebenarnya untuk berita tersebut di versi cetak ada keterangan lebih lengkap mengenai pernyataan GBPH Prabukusumo. Statemen itupun sama persis antara versi online dengan cetak pada edisi Mingu (10/5/2015) halaman 8.
“Kalau di (versi) cetak kan panjang, kebetulan yang statemen Gusti Prabu panjang. Kalau di online, kan dipotong-potong begitu, lho. Kebetulan di cetak bukan untuk judul,” katanya.(*)