Pakar UGM: Nata De Coco Dengan Pupuk ZA Aman

Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Penyelidik Polres Sleman menyatakan pabrik nata de coco di Sembung Lor, Sidomoyo, Godean dipastikan menggunakan pupuk ZA. Berdasarkan keterangan saksi ahli, bahan tersebut dianggap tidak layak digunakan untuk makanan atau non-food grade.

Kendati demikian, pernyataan dari pihak kepolisian itu mendapat sanggahan dari Ketua Prodi Ilmu dan Industri Peternakan Fakultas Peternakan UGM, Nanung Danar Dono. Menurut Nanung, penggunaan pupuk ZA atau amonium sulfat tetap aman digunakan dalam pembuatan nata de coco.

“Penggunaan ZA, baik non ataupun food grade, tetap aman digunakan untuk membuat nata de coco,” ungkapnya, Jumat (17/4/2015).

Menurut pria yang juga anggota Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika (LP-POM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, pupuk ZA yang biasa digunakan dalam pertanian sebenarnya sudah mengantongi label GRAS atau generally recognizes as safe dari Departemen Pertanian Amerika Serikat. Kendati demikian, penggunaannya harus secara benar dan sesuai dengan takaran yang dianjurkan.

“Jika penggunaannya terlalu banyak, nata de coco akan terasa asam dan tidak bisa dikonsumsi. Bukan hanya pupuk ZA, bahkan ZA yang food grade sekalipun tidak boleh berlebihan,” paparnya.

Sebelumnya, Kapolres Sleman, AKBP Faried Zulkarnain menuturkan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu hasil laboratorium. Kendati demikian keterangan dari saksi ahli, yang dihadirkan penyidik menuturkan bahwa pupuk ZA yang digunakan merupakan non food grade atau bukan bahan campuran makanan. (*)