Kurikulum 2013

Guru di Gunungkidul Dapat Surat Edaran Keharusan Kurikulum 2013

selama ini pelaksanaan kurikulum 2013 yang baru dijalankan satu semester belum bisa dilaksanakan secara maksimal

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Mona Kriesdinar
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Sabar Iman, pegawai perpustakaan SMAN 68 Jakarta, menyiapkan buku-buku pelajaran kurikulum 2013 yang akan dibagikan untuk murid baru kelas X di sekolah tersebut, Senin (15/7/2013). Hari pertama tahun ajaran baru kali ini diwarnai peluncuran kurikulum baru yang dilaksanakan terbatas di sekitar 6.300 sekolah di 33 provinsi. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hari Susmayanti

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sejumlah guru di Kabupaten Gunungkidul mengeluhkan kebijakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul yang mengharuskan sekolah untuk siap menerapkan kurikulum 2013. Sebagai bentuk kesiapan, para kepala sekolah diharuskan menandatangai surat penyataan.

Salah seorang guru di Gunungkidul, Joko mengatakan beberapa waktu yang lalu ada surat edaran dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga( Disdikpora) Gunungkidul kepada sekolah-sekolah. Isinya, pihak sekolah diminta untuk tetap melaksanakan kurikulum 2013 dengan menandatangi surat kesanggupan dan kesiapan menjalankan kurikulum baru tersebut.

“Ada perintah untuk tetap melaksanakan, katanya dari Dinas Pendidikan ke UPT dan dilanjutkan ke kepala sekolah,”katanya, Rabu(31/12/2014)

Dengan adanya surat edaran tersebut, Joko mengaku bingung. Sebab, selama ini pelaksanaan kurikulum 2013 yang baru dijalankan satu semester belum bisa dilaksanakan secara maksimal. Masing banyak kendala yang dihadapi mulai dari kesiapan guru, buku pelajaran hingga permasalahan jaringan internet.

Sebelumnya, para guru memang sudah diberikan pelatihan dalam penerapan kurikulum 2013. Hanya saja, setelah dipraktekkan di lapangan, sebagian besar masih mengalami kesulitan.Untuk itu, Joko berharap penerapan kurikulum 2013 ditinjau ulang sehingga seluruh persiapan mulai dari kesiapan guru, buku hingga jaringan internet benar-benar sudah dipersiapkan secara matang.

“Kami sudah melaporkan, kondisi dilapangan terkait penerapan kurikulum ke dinas, tetapi malah disuruh melanjutkan,”jelasnya.(TRIBUNJOGJA.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved