Dulu Ada 17 Pabrik Gula di Yogyakarta

Pabrik gula tersebut antara lain, pabrik gula Wonocatur yang saat ini berubah fungsi menjadi Museum Dirgantara, pabrik gula Cebongan yang jadi gudang

IST
Komunitas Rumah tua 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - RUMAH TUA oleh para anggotanya disepakati diresmikan pada 7 Januari 2014 lalu. Meskipun kegiatan mereka sudah dilakukan beberapa tahun sebelumnya. Anggotanya dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, dosen dan pekerja.

Aga Yurista Pambayun adalah salah satu yang memiliki minat dan hobi yang sama sehingga bergabung dalam rumah tua yang saat ini anggota aktifnya ada sekitar 20 orang.

"Kita masih kecil anggotanya, jadi masih terbatas tenaganya ketika melakukan tracking jalur kereta atau bangunan tua. Di Yogya masih banyak peninggalan kolonial yang perlu dilestarikan biar masyarakat tahu dan mengerti sejarah. Kita mencoba memasyaratkan bangunan eks kolonial yang selama ini informasi dari buku masih sedikit. Meskipun itu bekas penjajah, kita rawat buat histori bangsa, meskipun sudah banyak yang rusak, setidaknya tak bertambah rusak," jelas Aga sapaan akrab mahasiswa S2 Hukum UII ini.

Hobi mengulik sejarah yang digemari Aga bersama anggota Rumah Tua ternyata memberikan banyak pengalaman berharga. Aga pun secara pribadi mengaku beruntung karena masih bisa ngobrol langsung dengan pelaku sejarah yang menjadi saksi hidup keberadaan bangunan dan semua cerita sejarahnya kala itu.

Ia pun dengan gamblang dan runtut bisa menyebutkan 17 pabrik gula pernah aktif beropeorasi di wilayah Yogyakarta. Pabrik gula tersebut antara lain, pabrik gula Wonocatur yang saat ini berubah fungsi menjadi Museum Dirgantara, pabrik gula Cebongan yang jadi gudang beras, pabrik gula Padokan (Madukismo) yang masih aktif hingga kini.

"Ada lagi pabrik gula Tanjung Tirto di Berbah, saat ini jadi gudang tembakau, pabrik gula jalan Pleret, Kedaton, jadi lapangan, pabrik gula Barongan sekarang jadi kebun cuma tersisa saluran limbah, pabrik gula Pundong jadi rumah sakit, Gondang Lipura sekarang menjadi bagian komplek gereja Ganjuran, Gesikan Bantul tinggal pondasi, pabrik gula Sewu Galur Kulonprogo jadi kampung tinggal bekas cerobong, tembok masih ada sedikit, pabrik gula Sedayu jadi kebun juga, pabrik gula Klaci sekarang jadi SMK 1 Godean, pabrik gula Beran jadi kompleks Pemkab Sleman, Medari jadi pabrik tekstil, dan Sendang Pitu, jadi lapangan cuma tersisa tembok," ungkap Aga.

Aga menambahkan, untuk pertamakalinya pada 26 oktober 2013 lalu, anggota Rumah Tua membersihkan salah satu bangunan lawas peninggalan kolonial Belanda. Bekerjasama dengan divisi heritage PT KAI mereka membersihkan stasiun kereta api Mugowoharjo lama. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Tags
komunitas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved