Konsumsi Pertamax Naik Lima Kali Lipat
Efek pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) kini menimbulkan efek berantai yang bisa mengkhawatirkan.
Penulis: tiq | Editor: tea

Terkait adanya pembatasan pembelian Pertamax di sejumlah SPBU, Freddy menjelaskan itu merupakan kebijakan masing-masing SPBU. Pembatasan pembelian di SPBU Terban misalnya, itu dilakukan karena ada antrean panjang kendaraan yang membeli Pertamax.
Di Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo, Sleman, dan Kota Yogya, antrean kendaraan di berbagai SPBU terlihat merata. Di titik-titik antrean yang menimbulkan kemacetan di jalan sekitarnya anggota Polri berjaga dan mengatur lalulintas.
Tiga SPBU di Jalan magelang, yaitu SPBU Mlati, Dukuh, dan Medari, antrean kemarin seharian sangat panjang. Sedangkan SPBU Mulungan tidak melayani pembelian Premium lantaran habisnya jatah habis.
Rahmadani (34), warga Beran, Sleman, yang setidaknya sudah antre Premium selama setengah jam di SPBU Dukuh, terpaksa geser ke pompa Pertamax setelah stok habis. "Dari pada tidak dapat bensin dan nuntun, mendingan keluarin uang lebih banyak," ujarnya.
Terkait "krisis" BBM ini, Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) mendesak pemerintah segera mengambil sikap tegas. Ketua LKY, John Widijiantoro mengatakan jika ingin menerapkan pembatasan BBM bersubsidi, sasarannya harus tepat.
Jangan sampai kebijakan ini justru merugikan masyarakat kelas bawah, yang notabene justru menjadi pihak yang berhak atas BBM subsidi. "Angkutan umum dan sepeda motor jangan sampai tidak bisa mengakses BBM subsidi," kata Widijiantoro.(esa/tiq/had/has/ing/nto/mim/dnh)