Arus Mudik 2014

PT KAI Lakukan Pengetatan Boarding System

Modus operandi percaloan sekarang adalah menipu pengguna jasa KA dengan tiket yang identitasnya tidak sesuai dengan yang bersangkutan

Penulis: tiq | Editor: Ikrob Didik Irawan

Laporan Reporter Tribun Jogja, Pristiqa Ayun Wirastami

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT KAI (Persero) mengindikasikan adanya upaya penipuan dari modus operandi percaloan tiket KA pada arus balik. Upaya penipuan tersebut dilakukan dengan memanipulasi KTP untuk menipu calon penumpang KA pembelinya.

"Atas indikasi tersebut kami melakukan pengetatan boarding system dan pengetatan pemeriksaan tiket berlapis di perjalanan KA. Karena beberapa stasiun masih ada yang belum steril sehingga oknum penumpang masih coba-coba lewat jalan lain selain melalui boarding pass," kata Bambang S Prayitno selaku Manager Humas Daop 6 PT KAI Yogyakarta, Kamis (7/8/2014).

Hal ini, kata Bambang, dilakukan untuk ketertiban bertransportasi dan pemberantasan percaloan secara terus menerus agar tidak merugikan pengguna jasa KA.

Bambang pun menjelaskan modus operandi percaloan sekarang adalah menipu pengguna jasa KA dengan tiket yang identitasnya tidak sesuai dengan yang bersangkutan, sehingga akan hangus dan tidak dapat digunakan untuk melakukan perjalananan.

"Kalau dulu beli tiket di calo walaupun mahal berlipat ganda masih bisa digunakan, sekarang tidak bisa lagi. Ini kami lakukan agar masyarakat bisa lebih tertib. Ticketing system yang kami berlakukan antara lain reservasi tiket H-90, bebas asap rokok, dan kapasitas angkut hanya 100 persen atau sesuai tempat duduk yang tersedia. Sehingga pengguna jasa KA tetap nyaman," kata Bambang.

Kasus ticketing mulai tanggal 3/8/2014 hingga 4/8/2014 merupakan hasil dari pemeriksaan kesesuaian identitas dengan tiket KA Ekonomi Progo dari Stasiun Lempuyangan tujuan Pasarsenen. Ada 12 calon penumpang yang terpaksa diturunkan pada kesempatan pertama, karena kedapatan memiliki identitas yang tidak sesuai dengan yg tertera di tiket. Ada pula dua orang yang kedapatan mencoba menggunakan KTP palsu dengan merekayasa foto.

"Ternyata antara foto dengan usia yang tertera tidak sesuai, di foto usianya jauh lebih muda dari tahun kelahirannya. Ini ditemukan ketika boarding pass di stasiun dan yang bersangkutan malah kabur ketika akan di giring ke ruang kepala stasiun," tutur Bambang.

Sementara itu di Stasiun Yogyakarta juga ada 4 calon penumpang terjaring pada gate boarding karena tak sesuai identitas dengan nama pada tiket yg tertera. (Tribunjogja.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved