Arus Mudik 2014
Kendaraan yang Dipakai Mudik Harus Prima
Jika pemudik tetap berniat menggunakan motor ia mengingatkan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar perjalanan menjadi aman dan nyaman
Penulis: ang | Editor: Ikrob Didik Irawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Direktorat Lalulintas Polda DIY Kombes Pol Nasri Wiharto juga mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini untuk menggunakan angkutan umum. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir angka kecelakaan dan kepadatan arus kendaraan.
"Jika arus kendaraan terlalu padat, tentunya akan meningkatkan risiko kecelakaan di jalan. Kalau menggunakan angkutan umum, tentu pemudik akan semakin nyaman dan lebih aman," paparnya seusai apel Operasi Ketupat Progo di Alun-alun Utara, Senin (21/7).
Namun, jika pemudik tetap berniat menggunakan motor ia mengingatkan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar perjalanan menjadi aman dan nyaman. "Yang harus disiapkan adalah 3 Siap. Yakni siap kondisi kendaraan, siap kondisi pengendaran dan siap mematuhi lalu lintas," ungkapnya.
Ia menjelaskan siap kendaraan yang dimaksud adalah, pemudik memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum melakukan perjalanan jauh. Hal tersebut dimaksudkan agar kendaraan tidak mengalani kendala saat digunakan. "Harus dipastikan semua komponen kendaraan berfungsi secara optimal, seperti rem dan dan roda," jelasnya.
Sementara, siap kondisi pengendara yakni kesiapan fisik pengendara sepeda motor itu sendiri. Pengendara harus sehat dan jauh dari pengaruh obat-obatan dan alkohol sehingga diharapkan konsentrasi tetap terjaga. Adapun siap mematuhi lalu lintas, jelas Nasri, tidak melanggar aturan lalu lintas yang berlaku. "Karena pelanggaran peraturan lalu lintas merupakan awal terjadinya kecelakaan," urainya.
Selain itu, Nasri juga menyarankan pengendara untuk beristirahat setiap dua jam sekali. Hal itu untuk menjaga kondisi fisik dan konsentrasi tetap aman. "Maksimal dua jam, tapi sebaiknya setiap kali merasa capai harus istirahat," imbuhnya.
Nasri juga mengingatkan sepeda motor yang digunakan untuk mudik tidak melebihi kapasitas yakni dua orang. Pasalnya, seringkali pemudik yang menggunakan sepeda motor melebihi kapasitas dengan berboncengan lebih dari dua orang. "Belum lagi ada yang membawa barang banyak, tentu akan semakin sulit mengendalikan kendaraannya san sangat riskan terjadinya kecelakaan," ujarnya. (Tribunjogja.com)