Debat Capres Cawapres

Debat Capres Jawara di Twitter

Tokoh Berbagai Segmen Antusias Pantau * Prabowo-Jokowi Sama-sama Pluralis

Editor: tea
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pasangan capres-cawapres, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK bersalaman saat acara debat di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Senin (9/6/2014). Debat akan dilakukan sebanyak lima kali selama masa kampanye. 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA  - Acara debat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6) malam rupanya menjadi daya tarik bagi sebagian besar pengguna jejaring sosial twitter. Terbukti, hashtag #debatcapres menjadi trending topic nomor satu di dunia.

Esais dan wartawan senior Goenawan Mohammad menuliskan twit lewat @gm_gm cukup menarik tentang kedua kontestan. "Tentang kebhinekaan, Jokowi dan Bowo sejajar. Pluralisme didukung dalam debat ini."
Musisi dan penyanyi Armand Maulana juga membuat catatan khusus melalui @armandmaulana. "Ok tweepos kalian yg td sdh liat debat capres cawapres slshkn menilai & jgn lp 9 juli buat yg udh bs."

Berikut sebagian cuitan menarik kaum medsos di Twitterland. "Gw amat percaya karakter org keliatan dari hal2 kecil. Prabowo slalu blg "Saya", Jokowi slalu bilang "kami." #debatcapres," tulis akun twitter @ernestprakasa.
"Di panggung kampanye, selalu kelompok minoritas, jadi jualan kampanye, namun di keseharian minoritas selalu tertindas. #debatcapres," tulis akun twitter @PastorgilbertL meramaikan hashtag tersebut.

Pukul 22.00 WIB, saat sesi debat sudah hampir berakhir, hashtag itu masih berada di urutan nomor satu. Sepuluh besar trending topic lainnya saat ini juga diisi oleh hal-hal yang berkaitan dengan debat, misalnya frasa "pertanyaan JK" menjadi trending topic urutan keenam.
Frasa "masalah HAM" yang menjadi bahan pertanyaan JK kepada Prabowo Subianto juga menjadi trending topic urutan kedelapan.

Tahapan pilpres
Debat kandidat digelar Komisi Pemilihan Umum sebagai salah satu tahapan dalam Pilpres. Pada debat pertama ini, topik yang akan diangkat adalah "Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang Bersih, dan Kepastian Hukum".
Debat Capres sesi pertama ini juga menarik perhatian beragam kalangan, tua muda, tokoh publik, akademisi, masyarakat umum, maupun aktris/aktor dan selebriti yang biasanya jauh dari gegap gempita politik.

Dari linimasa Twitter terekam bagaimana sosok-sosok selebriti seperti Sarah Sechan, Titi Rajo Bintang, Glenn Fredly, Titi Kamal, Olla Ramlan, Tika Panggabean, begitu bersemangat mengikuti setiap segmen.
Bahkan ada di antaranya yang menganalogikan dengan laga sepakbola atau badminton. "Gak afdol nih, nonton debat sambil kerjam jadi byk yg kelewat. Gimana kedudukan skrg? Brapa2?" tulis komedian Tika Panggabean.
Tak hanya menggunjingkan kontestan debat, sang moderator Dr Zainal Arifin Muchtar jhadi bulan-bulanan kritik dan ejekan. Utamanya pada penampilannya sebagai penengah debat yang kaku dan kadang bertele-tele.

Twit ke akun Ketua Pukat UGM itu membanjir hingga semalam. Secara keseluruhan, penampilan kedua pasangan kontestan di debat sesi pertama cukup menarik. Ada dua sisi kontras yang ditampilkan keduanya.

Makro vs mikro
Duet Prabowo-Hatta terkesan menyampaikan pokok-pokok pikiran bersifat makro, sebaliknya Jokowi-JK lebih teknis dan taktis. Gaya kedua kontestan juga agak kontras, baik dari gestur tubuh maupun penampilan pakaian.
Prabowo-Hatta setia mengenakan baju dan celana kebesaran putih krem berpeci, sedangkan Jokowi-JK tampil cukup istimewa mengenakan jas dan dasi merah yang serasi tanpa mengenakan peci. Jokowi lebih kalem, sementara JK agak atraktif dan nakal.
Prabowo-Hatta dengan gaya khasnya cukup komunikatif, meskipun di beberapa bagian terkesan nervous dan kaku. Prabowo kerap memegang-megang gagang mik di podium kecilnya. Hatta lebih kalem dan mengisi lubang-lubang kelemahan yang dibuat Prabowo.

Sejumlah hal substanstif disinggung kedua kontestan sesuai tema debat malam itu. Misalnya soal cara menyinkronkan kebijakan pemerintah daerah dengan pusat, menurut Jokowi bisa dilakukan melalui politik anggaran. "Pemerintah daerah bisa 100 persen mengikuti pusat, yakni dengan politik anggaran. Ingat ya, 85 persen anggaran daerah berasal dari pemerintah pusat," ujar Jokowi.

Jika pemerintah daerah tidak melaksanakan perintah pemerintah pusat, Jokowi mengaku akan memberikan sanksi pemotongan dana alokasi khusus. Sebaliknya, jika pemerintah daerah berprestasi, bisa diberikan reward.
Pada pendapat penutupnya, Prabowo Subianto berjanji menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, produktif, dan menjadi pasar bagi bangsa lain. Prabowo mengatakan tidak ingin melihat lagi perempuan bangsa Indonesia bekerja menjadi pembantu di negara lain kelak.

"Kita ingin berdiri di atas kaki sendiri. Kita ingin jadi negara terhormat dengan rakyat yang sejahtera, tenang menghadapi masa depannya," kata Prabowo pada akhir debat. Prabowo mengatakan, tujuan bernegara adalah merdeka untuk hidup sebagai bangsa yang adil, makmur, dan rakyatnya sejahtera.

Menurut dia, kesejahteraan rakyat sulit dicapai jika kekayaan Indonesia mengocor terus ke luar. "Walaupun kita punya sistem demokrasi yang indah, tetapi ujungnya kesejahteraan rakyat sulit dicapai," katanya.

Prabowo dan wakilnya, Hatta Rajasa, lantas berjanji akan bekerja keras untuk menyelamatkan kekayaan negara. Selain itu, pasangan nomor urut satu tersebut berjanji untuk membangun demokrasi yang produktif yang memberikan kebaikan hidup bagi masyarakat.
"Bukan demokrasi yang wani piro, bukan demokrasi yang ke arah destkruktif. Dengan menyelamatkan kekayaan negara untuk masa depan rakyat, kita yakini kita bisa memiliki masa depan yang baik," ujarnya.

Kerja keras
Sebelumnya Jokowi pada pendapat penutupnya mengatakan, apabila rakyat memberikan kepercayaan, apabila rakyat memberikan amanah, mereka akan bekerja keras, bekerja sangat keras, bekerja siang malam agar demokrasi berjalan dengan baik, memberi kepastian hukum yang tegas.

Jokowi juga tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukung sehingga demokrasi bisa berjalan dalam kegembiraan.
"Terima kasih saya sampaikan kepada ibu saya, yang selalu mendoakan saya, istri saya yang hadir, dan anak-anak saya, dan putera-puteri Bapak JK yang telah memberi dukungan kepada kami dalam rangka mendedikasikan hidup kami untuk rakyat bangsa dan negara," ujar Jokowi.

"Pembangunan demokrasi, pemerintah yang bersih dan kepastian hukum adalah hal utama. Kalau Presiden nomor dua," ujar Jokowi sembari mengacungkan tanda victory bersama JK.(Tribunnews/kps/dtc/xna)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved