Peneliti Jerman Sebut Lumpur Lapindo Dipicu Gempa Bumi di Yogyakarta

Peneliti Tim Riset dari Universitas Born, Jerman, Prof Stephen Miller mengatakan luapan lumpur Lapindo disebabkan bencana alam

Editor: tea
SURYA/Sugiharto
Salah satu area yang terkena luberan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, Senin (26/5/2014). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANDUNG - Peneliti Tim Riset dari Universitas Born, Jerman, Prof Stephen Miller mengatakan luapan lumpur Lapindo disebabkan bencana alam yang dipicu gempa bumi di Yogyakarta beberapa tahun silam.

"Lusi (Lumpur Lapindo) ada kaitannya dengan gempa bumi di Yoyakarta sebelumnya," kata Stephen kepada wartawan seusai melakukan presentasi kajian Lumpur Lapindo Sidoarjo, Jawa Timur, di Gedung Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, di Jalan Djungdjunan, Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/6/2014).

Stephen mengaku, timnya pernah terjun langsung ke Sidoarjo untuk melakukan penelitian langsung. Kesimpulan tersebut, kata Stephen, diperkuat dengan kejadian yang sama di sejumlah negara, seperti di Italia.

"Lusi yang di Sidoarjo kejadiannya sama seperti di Italia. Jadi, karena ada gempa bumi sebelumnya, ada gesekan bebatuan panas. Lusi keluar seperti lahar karena ada tekanan dari bawah kemudian keluar letupan," katanya.

Stephen mengatakan, tidak ada solusi untuk mengatasi permasalahan munculnya lumpur Lapindo, karena menurutnya, itu adalah gejala alam.

"Lusi tidak bisa berhenti, itu gejala alam, jadi akan terus mengeluarkan letupan-letupan tapi kecil dan tidak akan meluas. Lusi di dasarnya mungkin bisa mengeras, tapi tidak bisa diinjak, karena kalau diinjak akan melembek," katanya.

Meski begitu, kata Stephen, lumpur tersebut tidak akan berbahaya bagi masyarakat sekitar, karena letupannya tidak terlalu besar. "Tidak bahaya, tidak masalah buat penduduk setempat," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Hadi Prasetyo mengatakan, ada dua teori yang menjadi penyebab munculnya Lumpur Sidoarjo.

"Pertama karena ada ledakan di bawah tanah, dan yang kedua dipicu oleh gempa bumi di Yogyakarta. Yang bencana di Yogya ini sudah lama dan menjadi kontroversi, bahkan sampai dibawa (penelitiannya) ke Afrika Selatan," kata Hadi.

Kemudian, muncul lagi dugaan penyebab melupanya lumpur lapindo akibat geothermal. Menurut Hadi, dugaan-dugaan itu masih harus diklarifikasi. Meski demikian, menurut Hadi, bencana Lumpur Lapindo sebisa mungkin dapat dimanfaatkan untuk menjadi paket pariwisata di daerah itu ke depannya. (*)

Sumber: Kompas.com
Tags
Lapindo
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved