Tribun Kampus

Putu Putrayasa Tak Beruntung Sekaligus Beruntung

TIDAK beruntung sekaligus beruntung. Itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan seorang Putu Putrayasa.

Penulis: Rento Ari Nugroho | Editor: tea
zoom-inlihat foto Putu Putrayasa Tak Beruntung Sekaligus Beruntung
Dok Pri
Putu Putrayasa

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rento Ari Nugroho

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - TIDAK beruntung sekaligus beruntung. Itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan seorang Putu Putrayasa. Siapa menyangka, di balik kesuksesan yang diraihnya saat ini, berbagai kesulitan dan tantangan menghantamnya sejak muda. Namun dari cobaan itu, pria kelahiran Sumbawa, 17 Desember 1976, ini keluar sebagai seorang business master, coach dan trainer sukses luar biasa. Tentu saja, kondisi ketidakberuntungan di tangan Putu malah dijadikan pelecut kesuksesan yang diraihnya.

Terlahir dari keluarga petani miskin, Putu harus berjibaku dengan kesulitan sejak ia masih kecil. Satu momen yang terus dikenangnya hingga kini adalah, setelah lulus SD ia sempat terancam tidak bisa melanjutkan pendidikan. Namun berkat kerja keras orangtuanya, kali itu ia bisa terus melanjutkan ke SMP.

Tantangan sesungguhnya datang ketika lulus SMP, saat orangtuanya benar-benar tidak mampu lagi mendukung biaya pendidikannya. Terpaksa ia harus menyimpan mimpinya untuk melanjutkan pendidikan. Namun itu hanya untuk sementara.

Suatu kali, Putu yang masih remaja mendaftar ke SMA Kader Pembangunan Baturaja di Sumatra Selatan. Tanpa disangka, seorang yang ia sebut Pak Haji membantunya dengan memberikan pembebasan dari semua biaya, dan memberi beasiswa. Bahkan ia juga dibantu biaya buku, untuk mengikuti bimbingan belajar dan berbagai kursus lainnya. Terkesan dengan kebaikan sang haji, Putu bertekad, suatu saat ia ingin membantu anak-anak yang kurang mampu agar bisa mengenyam pendidikan yang layak.

"Saya menyebutnya dendam yang positif. Saya selalu ingat tanggal itu, 17 Juli 1993, saya mendapat beasiswa. Karena itu, saya memiliki target untuk memberikan beasiswa kepada 1000 mahasiswa," katanya ketika ditemui di Restoran Pesona Pingka, Rabu (23/4).

Putu mengungkapkan, kesempatan belajar yang diperolehnya tersebut dia pergunakan sebaik-baiknya. Semasa sekolah dan kuliah ia berupaya berjuang untuk membiayai sendiri sekolah dan kuliahnya itu. Ia memandang bahwa faktor pendidikan, selain kemampuan untuk berusaha sendiri, tetaplah sesuatu yang sangat penting. Karena itu, tidak heran ia terus mengejar ilmu, bahkan sampai ke Amerika Serikat (AS).

Tidak hanya itu, sebagai wujud dari dendam positifnya untuk memberikan pendidikan, ia juga mendirikan kampus di Baturaja. Saat itu, sambil kuliah di Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, berbekal bisnis komputer yang ia rintis sejak semester awal, ia menorehkan prestasi luar biasa : mendirikan perguruan tinggi komputer di tanah tempatnya bertumbuh
dewasa.

Perguruan tinggi manajemen informatika dan komputer terbesar di OKU Raya (tiga kabupaten di Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Red) itu bernama Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AKMI) Baturaja. Atas prestasinya, ia meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena prestasinya di bidang pendidikan, yaitu sebagai Pendiri Perguruan Tinggi Termuda di Usia 26 Tahun.

Melihat jam terbang dan pengalaman Putu yang sedemikian luar biasa, maka sangat tepat menambahkan satu predikat lagi kepadanya: pembelajar. Dalam segala kesempatan ia terus belajar untuk mengembangkan diri. Karena itu, adalah keputusan hebat dan tepat untuk belajar apa itu makna belajar kepada Putu.

Hal tidak kalah penting, satu aspek utama dalam kesuksesan hidup seorang Putu Putraysa adalah internet marketing. Melalui hal itu Putu sukses melakukan penjualan hingga miliaran rupiah.

Sebagai seorang pembelajar, Putu menyadari kekuatan media sosial saat ini. Hal itu terus ia kembangkan dan kenalkan ke dunia maya. Bahkan, akun twitter @putuputrayasa yang ia kelola sendiri melalui gadgetnya, saat ini telah punya lebih dari 329 ribu followers. Hebatnya lagi, satu dari sekian banyak orang penting yang memfollow akun twitternya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sendiri!

"Saya hanya ingin terus membagikan inspirasi dan motivasi ke sebanyak mungkin orang," imbuhnya, kemudian tersenyum.

Skandal Kuliner Terkait
Disegel, Bakpia Tidak Asli Jadi Buronan di Malaysia

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved