Kartu Pasien Hilang
Kartu Pendaftaran Hilang, Shinta Ditolak RSUD Wonosari
Kasus penolakan pihak rumah sakit terhadap pasien miskin kembali terjadi. Kali ini, seorang pasien miskin, Sinta Arimurti(29)
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: tea
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kasus penolakan pihak rumah sakit terhadap pasien miskin kembali terjadi. Kali ini, seorang pasien miskin, Sinta Arimurti(29) yang hendak memeriksakan kandungannya ditolak oleh petugas pendaftaran RSUD Wonosari karena kartu pendaftarannya hilang.
Sinta yang datang bersama suami, Triyono(31) dan anaknya Aura Ata Silena(3) terpaksa harus pulang karena petugas pendaftaraan malah memarahinya dengan alasan dokter tidak mau memeriksa jika pasien lama membuat kartu pendaftaran baru.
Menurut Shinta, penolakan pihak rumah sakit ini bermula saat dirinya dirujuk oleh pihak Puskesmas Patuk untuk periksa kandungan dan sakit batuk yang diderita oleh anaknya ke RSUD Wonosari. Saat menuju ke rumah sakit, seluruh persyaratan sebagai pasien miskin mulai dari kartu Jamkesta, kartu keluarga dan KTP sudah dipersiapkan.
Setiba di rumah sakit, suaminya langsung mengambil nomor antrian. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya petugas memanggil nomor antrian yang sudah diambilnya. Shinta kemudian langsung menuju ke ruang resepsionis untuk keperluan pendaftaran. “Petugas resepsionis tanya apakah sudah pernah periksa. Saya jawab sudah dan saya dimintai kartu pendaftaran. Tapi kartu milik saya sudah hilang. Saya sudah cari di dompet juga tidak ada,” katanya, Senin(17/3/2014) siang seusai pulang dari RSUD Wonosari.
Petugas kemudian langsung mengecek data pasien milik Shinta di dalam komputer. Data pasien atas nama Shinta akhirnya ditemukan oleh petugas. Meski sudah menemukan data pasien, petugas pendaftaran malah menolak Shinta yang akan periksa kandungan dan sakit yang diderita anaknya dengan alasan kartu pendaftaran hilang. Pasien yang hendak periksa ke RSUD harus menggunakan kartu pendaftaran yang sudah diberikan oleh rumah sakit kepada pasien.
Shinta yang tidak bisa menunjukkan kartu pendaftaran kemudian meminta petugas untuk membuat kartu pendaftaran baru namun ditolak dengan alasan dokter yang memeriksa tidak mau menerima pasien.”Kalau daftar sebagai pasien baru lagi, dokternya tidak mau periksa.Nanti saya( petugas) yang akan dimarahi oleh dokter karena sudah ada data yang lama. Petugasnya sambil marah-marah,”jelas Shinta menirukan perkataan petugas resepsionis RSUD Wonosari.
Setelah dimarahi oleh petugas, Shinta bersama keluarganya kemudian memilih untuk pergi meninggalkan rumah sakit meski belum sempat memeriksakan kandungan serta sakit batuk yang diderita anaknya. “Saya langsung pulang lha wong tidak diperbolehkan petugas. Saya menyayangkan saja, data sudah ada kok tidak boleh periksa. Persyaratan sebagai pasien miskin juga sudah lengkap kok tidak boleh periksa,” imbuhnya. (has)
Skandal Kuliner Terkait :
Bakpia Tidak Asli Merajalela di 7 Titik Penting Yogya