Yogya Tanggap Darurat Abu Kelud

Gusti Hadi Ikut bersih-Bersih Keraton

KERATON Kasultanan Yogyakarta, bangunan cagar budaya paling tersohor di Yogyakarta itupun tak luput dari selimut abu vulkanik

Penulis: esa | Editor: tea

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - KERATON Kasultanan Yogyakarta, bangunan cagar budaya paling tersohor di Yogyakarta itupun tak luput dari selimut abu vulkanik Kelud sejak Jumat (14/2). Adik Raja, KGPH Hadiwinoto yang akrab disapa Gusti Hadi bahkan rela membersihkan lingkungan Keraton dari debu-debu vulkanik.

Minggu (16/2), Gusti Hadi yang mengenakan kaus dan celana pendek terlihat menyemprotkan air di sekitar Siti Hinggil Keraton Kasultanan Yogyakarta. Kompleks Siti Hinggil merupakan lokasi yang biasa digunakan untuk penyelenggaraan upacara resmi Keraton Kasultanan Yogyakarta. Di tengah kompleks Siti Hinggil ini terdapat Bangsal Manguntur Tangkil. Bangunan ini adalah tempat singgasana Sultan saat pagelaran resmi Keraton misalnya saat pelantikan Sultan dan Pisowanan Agung. Di bangsal ini pula, Ir Soekarno dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia Serikat pada 17 Desember 1949.

Raja Keraton Kasultanan Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, proses pembersihan sudah dilakukan sejak kemarin. Namun, sama halnya dengan pembersihan bangunan lainnya, mereka terkendala pembersihan bagian atap Keraton. Terlebih, bangunan Keraton kebanyakan merupakan bangunan joglo dengan atap tinggi dan luas.

“Bawahnya dibersihkan tapi atas masih kotor ya bawah jadi kotor lagi. Semoga dengan adanya hujan, Keraton lebih mudah dibersihkan. Pokoknya, kalau belum bersih, Keraton tidak akan dibuka untuk pariwisata,” tutur Sultan dijumpai di Kepatihan. (esa)

Foto ; Hasan Sakri

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved