Gunung Kelud Meletus
Korban Erupsi 3 Orang Tewas dan 76.388 Jiwa Masih Mengungsi
Erupsi Gunung Kelud yang terjadi Kamis (13/2/2014) telah menewaskan 3 jiwa
Penulis: ptt | Editor: tea
Laporan Reporter Tribun Jogja, Puthut Ami Luhur
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Erupsi Gunung Kelud yang terjadi Kamis (13/2/2014) telah menewaskan 3 jiwa. Dan 76.388 jiwa mengungsi dari erupsi G. Kelud.
Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB melaporkan langsung dari Gunung Kelud adanya nama korban dan usia yang berbeda disebabkan adanya informasi dari tetangga yang berbeda-beda. Di desa warga mengenal korban dengan sebutan nama yang berbeda-beda.
3 korban tewas adalah 1) Mbok Nya (60, P) warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kec Ngantang, Kab Malang karena sesak nafas akibat abu vulkanik. 2) Sahiri (70, L) warga Dusun Ngutut, Desa Pandasari, Kec Ngantang, Kab Malang karena tertimpa tembok saat menunggu kendaraan evakuasi. Dan 3) Sanusi (80, L) warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kec Ngantang, Kab Malang karena sesak nafas saat berlindung di bawah meja.
"Ketiga korban tinggal di desa yang berada di radius 7 km dari puncak kawah Gunung Kelud. Tebal abu di lokasi korban 20 cm. Saat ini masih ada evakuasi sebagian warga yang masih di radius 10 km," ujar Sutopo dalam keterangan persnya, Jumat (14/2/2014).
Sejauh pantauannya, pengungsi banyak yang sudah pulang, khususnya di Blitar sehingga jumlahnya berkurang. Saat ini 76.388 jiwa pengungsi dari 5 kab/kota, yaitu Kab Kediri 66.139 jiwa, Kota Batu 3.220 jiwa, Kab Blitar 2.070 jiwa, Kab Malang 3.610 jiwa dan Kab Tulungagung 1.349 jiwa.
Menurutnya, Erupsi Gunung Kelud telah mengeluarkan material 80 juta m3 abu dan pasir. Sampai saat ini masih terjadi hembusan dan tremor menerus. Status Awas (level IV). Radius 10 km harus tidak ada aktivitas warga. Gubernur Jatim menyatakan masa tanggap darurat 13 Februari - 12 Maret 2014. Telah disiapkan 350.000 masker.
"Erupsi Gunung Kelud tidak akan memicu aktifnya gunungapi lainnya. Saat ini status gunungapi di Indonesia 2 status Awas, 3 status Siaga dan 17 status Waspada," ujarnya.
Sutopo juga mengatakan 7 bandara yang masih ditutup yakni Bandara Juanda Surabaya, Abdulrahman Saleh Malang, Adi Sucipto Yogya, Adi Sumarmo Solo, A.Yani Semarang, Husein S. Bandung, Tunggul Wulung Cilacap. (*)