Warga Kaki Gunung Sumbing Olah Singkong Jadi Camilan Unik
Sebut saja, ngabean risoles nata de cassava, dodol nanas nata de cassava, nastar nata de cassava, puthu nata de cassava, dawet ayu
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ikrob Didik Irawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Keberadaan tanaman singkong di wilayah pegunungan Sumbing, Kabupaten Magelang, membawa berkah tersendiri. Sebagian penduduk yang awalnya menganggap jenis tanaman tersebut sangat murah harganya, dan sebagian ampasnya hanya untuk pakan ternak, ternyata memiliki manfaat lebih.
Sekitar 60 warga di Dusun Sugihan, Desa Sidowangi, Kecamatan Kajoran, kini memiliki usaha yang cukup potensial. Mereka membuat beragam penganan dan kudapan yang bervariasi dari bahan singkong.
Beragam makanan olahan yang disajikan dan dibuat warga di kaki gunung Sumbing itupun memiliki nama yang unik. Sebut saja, ngabean risoles nata de cassava, dodol nanas nata de cassava, nastar nata de cassava, puthu nata de cassava, dawet ayu, es buah nata.
Nata de Cassava adalah jenis makanan pencuci mulut berbentuk gel, berwarna putih agak transparan, memiliki tekstur kenyal terbuat dari substrat atau cair yang berasal dari hasil samping pengolahan ubi kayu atau cassava.
“Memang namanya cukup unik, dan keren. Tapi, semuanya berasal dari limbah hasil pengolahan ketela pohon,” ujar Umi Qoni’ah, salah satu pelaku usaha kuliner nata de cassava, di sela-sela acara penyerahan Klaster Slondok ke Pemkab Magelang, Rabu (22/1).
Umi mengatakan, produksi nata de cassava ini, merupakan usaha mikro kecil menengah (UMKM), yang dilakukan sejumlah warga di tiga dusun, Desa Sidowangi. Sebelumnya, pengolahan limbah cair singkong ini, tidak terpikirkan oleh warga. Namun, kata Umi, setelah dilatih oleh mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN), para penduduk bisa memanfaatkan tanaman singkong dengan lebih efektif.
“Pembuatannya juga cukup mudah, dan modalnya hanya singkong yang bisa dipetik di lading. Katanya, nata de cassava juga bagus untuk pecernaan dan sehat. Kami berharap produksi ini terus didukung oleh pemerintah dari segi pemasaran,” papar Umi. (*)