BPOM Temukan Puluhan Makanan Tak Layak Konsumsi di Pasar Imogiri

Puluhan makanan jajanan yang diperoleh dari sejumlah kios di Pasar Imogiri tersebut, selanjutnya disita petugas untuk kemudian dimusnahkan

Penulis: had | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM | M NUR HUDA
Tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DIY memeriksa sejumlah makanan kemasan yang diperjual belikan di Pasar Imogiri, Selasa (17/12). Pemeriksaan tersebut untuk mengantisipasi beredarnya makanan kemasan tak layak konsumsi menjelang Natal dan Tahun Baru 2014. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, M Nur Huda

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DIY menggelar operasi peredaran makanan kemasan atau jajanan yang diperjual belikan di masyarakat, pada Selasa (17/12/2013) kemarin. Dalam operasi yang dilakukan di Pasar Imogiri, petugas menemukan sejumlah makanan kemasan yang tidak layak konsumsi.

Puluhan makanan jajanan yang diperoleh dari sejumlah kios di Pasar Imogiri tersebut, selanjutnya disita petugas untuk kemudian dimusnahkan, karena dianggap sudah tidak layak untuk dikonsumsi.

“Ada beberapa kios yang yang ditemukan produk sudah rusak tapi masih dipajang, dan ada permen dalam bentuk mainan tanpa identitas,” kata
Kepala Bidang Pengujian Mikrobiologi, BPOM DIY, Dyah Sulistyorini.

Ia mengungkapkan, operasi ini merupakan bentuk antisipasi peredaran makanan tak layak konsumsi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2014 mendatang. Hal ini untuk memberikan perlindungan terhadap konsumen terhadap makanan yang berbahaya.

“Ini kegiatan rutin, selain memeriksa makanan juga merupakan upaya memberi peringatan kepada pedagang,” imbuh Etik, seorang petugas BPOM DIY.

Etik menambahkan, di Pasar Imogiri pihaknya lebih fokus pada pemeriksaan makanan kemasan yang biasa disukai oleh anak-anak, seperti roti, permen, dan berbagai jenis makanan kemasan lainnya.

Dalam inspeksi tersebut, BPOM menemukan sejumlah makanan tak layak konsumsi dan terdapat makanan kemasan yang tidak disertai masa kadaluarsa.

“Makanan seperti ini biasa ditemukan. Kalau dikonsumsi bisa membahayakan,” ujarnya.

Selain tidak disertai masa kadaluarsa, beberapa di antaranya juga ditemukan dalam kondisi kemasannya telah rusak. Makanan kemasan yang bungkusnya dalam kondisi rusak.

Sementara itu, salah satu pedagang, Warni, mengaku sejumlah barang dagangan miliknya yang disita petugas itu merupakan produk asli dari para pemasok. Ia mengaku tidak sempat meneliti satu persatu apakah makanan kemasan itu dalam kondisi rusak ataupun tidak.

“Itu dari sana sudah seperti itu kok, saya juga tidak tahu,” ujarnya.(had)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved