Eksklusif Penelusuran Makam Pilot Dakota

Constantine Pernah Rontokkan 6 Pesawat Musuh

Constantine mulai bergabung dengan Angkatan Udara Kerajaan Inggris (Royal Air Force/RAF) sejak Mei 1938

Editor: Mona Kriesdinar
zoom-inlihat foto Constantine Pernah Rontokkan 6 Pesawat Musuh
Net
Alexander Noel Constantine

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Alexander Noel Constantine lahir pada 13 Desember 1914 di Moama, New South Wales, Australia. Namanya menjulang berkat karier militernya yang cemerlang selama masa baktinya dalam Perang Dunia II baik pada front Eropa melawan pasukan Nazi Jerman maupun Asia melawan Jepang. Karena itu, di Australia, Constantine sebagai pejuang.

Constantine mulai bergabung dengan Angkatan Udara Kerajaan Inggris (Royal Air Force/RAF) sejak Mei 1938. Saat itu, Australia memang merupakan negara Persemakmuran Inggris.

Constantine pernah menjalani penugasan di berbagai skuadron, termasuk dengan Skuadron 141 di Turnhouse untuk mempertahankan udara Inggris selama Battle of Britain.

Battle of Britain adalah serangan udara secara luas dan terus-menerus yang dilakukan Angkatan Udara Nazi Jerman terhadap sasaran-sasaran di Inggris sejak 10 Juli hingga 31 Oktober 1940. Namun, akhirnya Inggris berhasil mengalahkan kampanye udara Jerman itu.

Pilot tempur ini juga pernah melakukan terbang tempur menyusup pada malam hari saat gabung di Skuadron 23 di Ford dengan pesawat Havocs pada 1941. Mulai Maret 1942, Constantine ditempatkan di wilayah Asia, antara lain India dan Srilanka.

Saat menjadi Komandan Skuadron 136 RAF di Baigachi (India), dalam suatu serangan, Constantine berhasil menghancurkan tiga pesawat tempur Mitsubishi A6M Zero milik pasukan Jepang. Selain itu ia juga berhasil menjatuhkan dua buah pesawat tempur Jepang lainnya, yakni Nakajima Ki 43 dan dan Nakajima Ki 44. Sebuah lagi pesawat Jepang juga berhasil ditembaknya jatuh.

Berkat prestasinya itu, Constantine dipromosikan sebagai Komandan Wing dan menduduki pos staf. Setelah keluar dari kedinasan di RAF pada Desember 1946, Constantine kembali ke Australia dan menjalani kehidupan sebagai penerbang sipil, terutama di sekitar kawasan Nusantara. Ia kemudian mempiloti pesawat carter Dakota VT-CLA, yang kala itu disewa pemerintah RI dari India untuk membawa bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaya menuju Indonesia. Pesawat Dakota itu kemudian ditembak jatuh pesawat Kitty Hawk penjajah Belanda saat hendak mendarat di pangkalan Udara Maguwo, persisnya di dekat Dusun Ngoto, Bantul.

Menurut situs The Battle of Britain Monument, pihak Indonesia mengaku bahwa pesawat itu bertanda 'Palang Merah'. Namun, pihak penjajah Belanda mengklaim, pesawat itu tak bertanda 'Palang Merah', dan mereka juga tidak diberitahu kehadirannya.

Dua pesawat Kitty Hawk Belanda yang berangkat dari Kalibanteng, Semarang, kemudian menembaki Dakota VT-CLA itu dengan senapan mesin. Constantine mencoba mendarat darurat, namun gagal. Dakota jatuh ke bumi setelah menabrak sebuah pohon.(wkpd/nbi)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved