EKSKLUSIF PANTAUAN MERAPI
Lubang di Kawah Merapi Kian Lebar
Pemandangan menyolok terlihat di permukaan sumbat lava 2010 dan tepian dasarnya
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM, SELO - Pasca-letupan pada Senin (22/7/2013) Subuh lalu, kawasan puncak dan kawah gunung Merapi berselimutkan pasir dan abu berketebalan antara 5 milimeter hingga 2 centimeter. Pemandangan menyolok terlihat di permukaan sumbat lava 2010 dan tepian dasarnya.
Di sumbat lava sebelah kanan, atau di dasar lava 48 terlihat tumpukan abu vulkanik berwarna putih keabu-abuan sangat tebal. Tumpukan serupa terlihat di sejumlah titik mengarah ke sisi selatan dan tenggara puncak.
Pengamatan visual pada Minggu (28/7/2013) pagi, lubang kawah yang mengeluarkan gas serta asap sangat kuat diameternya sekitar 20 meter. Lingkar lubang ini bertambah lebar jika dibandingkan pengamatan visual pada 5 Juli 2013, atau beberapa hari sebelum puasa.
Titik api yang semula terlihat di lubang di dasar tebing lava 48 dan tebing kawah Woro kini tak terlihat lagi. "Kalaupun terlihat bayangan kemerahan, ada pantulan api di lubang kawah Woro/Gendol," kata Surat, warga Selo, Boyolali melaporkan secara khusus untuk Tribunjogja.com.
Dari foto-foto yang diambil Surat, dampak letupan 22 Juli 2013 memang tidak mengubah secara ekstrem morfologi puncak Merapi. "Di kawasan Pasar Bubar, ketebalan pasir sekitar lima milimeter saja. Tapi jalur ke puncak, memang tertutup abu dan pasir," katanya. (*)