Merapi Semburkan Debu

Suara Gemuruh Terdengar Selama 10 Menit

Petugas pengamat di Pos Babadan, Triyono menyatakan sempat melihat titik berwarna merah dari puncak Merapi

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Mona Kriesdinar
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG- Petugas pengamat di Pos Babadan, Triyono menyatakan sempat melihat titik berwarna merah dari puncak Merapi, Senin (22/7/2013) dini hari. Benda berwarna merah tersebut, diperkirakan merupakan material berupa batu yang keluar dari kawah.

"Untuk ukuran dan besarnya berapa, kami kurang tahu. Namun, diperkirakan itu batu yang keluar karena tekanan dari dalam. Hanya sampai di sekitar puncak," jelas Triyono saat ditemui di Pos Babadan, Senin (22/7/2013) siang.

Ia menyatakan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 04.15. Saat itu, dari arah Merapi terdapat suara dentuman dilanjutkan suara gemuruh. Ia menyatakan suara terdengar selama 10 menit.

Aktivitas merapi ini juga membawa hembusan yang terdiri dari debu, pasir dan diperkirakan juga membawa batuan kecil atau kerikil. Hembusan terjadi lantaran adanya tekanan kuat dari dalam perut bumi.

"Hembusan debu membubung tinggi sekitar 800-1000 meter. Warnanya coklat kehitaman," jelasnya.

Meski demikian, ia menyatakan tidak ada hujan abu vulkanik di sekitar wilayah Magelang. Berdasar informasi yang diterima hujan abu hanya terjadi di wilayah Sleman dan Klaten.

"Hanya tadi ada beberapa warga di bawah Pos Babadan yang panik karena trauma," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved