Ramadan 1433 H

Sidak di Lembah UGM, BBPOM Temukan Kolang-kaling Pakai Pewarna Tekstil

Inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) Yogyakarta di kawasan Lembah

Penulis: Hendy Kurniawan | Editor: tea
zoom-inlihat foto Sidak di Lembah UGM, BBPOM Temukan Kolang-kaling Pakai Pewarna Tekstil
Foto : Bramasto Adhy
Inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) Yogyakarta di kawasan Lembah UGM Yogyakarta, Rabu (1/8/2012) sore,
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hendy Kurniawan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA  - Inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) Yogyakarta di kawasan Lembah UGM Yogyakarta, Rabu (1/8/2012) sore, berhasil menemukan bahan berbahaya yaitu rhodamin b atau pewarna pekaian. Zat bersifat karsogenik ini ditemukan di kolang kaling penjual ronde.

Menariknya, setelah petugas BB POM mengambil sampel untuk diperiksa di laboratorium keliling, sang penjual langsung meninggalkan lokasi. Sehingga petugas harus mencari, sebelum ditemukan lagi di daerah Mbarek, atau sekitar dua kilometer arah utara tempat semula. "Kami harus menyita kolang kaling dari pedagang. Karena bahan ini sangat berbahaya ketika dikonsumsi manusia secara terus-menerus dalam waktu lama. Risiko terbesar dapat menyebabkan kanker," terang Plt Kepala BB POM di Yogyakarta, Dra Zulaimah MSi Apt.

Kamijan (54), sang penjual ronde, mengaku tidak mengetahui bahwa pewarna yang digunakan pada kolang kalingnya adalah bahan berbahaya. Sebab, sepengetahuannya ia membeli pewarna makanan. "Saya sejak tahun 1975 sudah berjualan rode dengan pewarna yang sama. Baru kali ini diperiksa dan tahu kalo mengandung bahan berbahaya. Saya tidak tahu sebelumnya," aku warga Gunungkidul ini.

Setelah dilakukan penyitaan, Kamijan dihimbau petugas untuk tidak berjualan lagi makanan dengan campuran bahan berbahaya. Selain kolang kaling, petugas juga berhasil menemukan makanan bakmie goreng yang mengandung boraks sekaligus formalin. Untuk kemudian dilakukan penyitaan kepada pedagang yang bersangkutan. "Total kali ini kami mengambil 33 sampel makanan, dari tiga tim yang diterjunkan. Sasaran adalah makanan atau minuman yang sering menggunakan bahan berbahaya pada produksinya. Seperti tahu, bakso, gorengan, minuman berwarna mencolok dan lainnya," tutur Zulaimah.

Ditambahkannya, bahan berbahaya yang menjadi sasaran untuk dilakukan pengetesan antara lain, boraks, formalin, rhodamin b dan metanil yellow. "Bahan-bahan ini bersifat karsogenik yang jika menumpuk pada satu sel dalam waktu lama dapat menyebabkan kanker. Hal ini yang ingin kami cegah, selain pengawasan kepada produsen dan distributor terhadap barang kadaluwarsa yang sering ditemukan menjelang lebaran sepert saat ini," pungkas Zulaimah. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved