KLB Leptospirosis

Dinkes Sleman Mulai Penyuluhan Leptospirosis

Dua Puskesmas yang berada di wilayah Kecamatan Moyudan dan Minggir mulai menggelar penyuluhan tentang penyakit Leptospirosis kepada warga sekitar.

Editor: Sulistiono
Laporan Reporter Tribun Jogja, Diaz Radityo

TRIBUNJOGJA.COM,SLEMAN - Dua Puskesmas yang berada di wilayah Kecamatan Moyudan dan Minggir mulai menggelar penyuluhan tentang penyakit Leptospirosis kepada warga sekitar.

Penyuluhan itu untuk mengingatkan warga tentang bahaya Leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp yang ditularkan melalui air kencing tikus.

"Yang bisa mencegah tertular Leptospirosis adalah masyarakat sendiri," kata dr Cahya  Purnama (42), Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Senin (31/01/2011).

Di setiap penyuluhan, selalu diingatkan kepada masyarakat yang kebanyakan berprofesi petani untuk selalu memakai alas kaki. Warga juga diingatkat agar mencuci tangan sebelum makan.

Dalam waktu dekat ini, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan Balai Besar Veteriner Penelitian  Pengembangan Vektor dan Reservoar Penyakit yang berkantor di Salatiga, Jawa Tengah, akan segera menyebar leaflet, maupun baliho mengenai bahaya penyakit Leptospirosis.

Baliho untuk mengingatkan warga soal penyakit Leptospirosis juga akan dipasang di tempat-tempat strategis seperti pasar dan puskemas. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved