Pembatasan BBM Bersubsidi

SPBU Harus Rogoh Rp 1,5 M untuk Tanki Baru

Meski belum melakukan langkah antisipatif, SPBU di Yogya bersiap mengeluarkan anggaran besar untuk pembenahan infrastruktur

zoom-inlihat foto SPBU Harus Rogoh Rp 1,5 M untuk Tanki Baru
KOMPAS
Kebijakan pembatasan Premium bersubsidi Maret mendatang memberi konsekuensi SPBU untuk berbenah secara fisik.
Laporan wartawan Tribun Jogja, Mona Kriesdinar dan Bunayya Dzikrullah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pengelola satu SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di DIY menyatakan pembatasan pemakaian Bahan bakar Minyak (BBM) jenis Premium bagi pemakai kendaraan roda empat akan berdampak signifikan. 

Dampak bagi SPBU terutama pada pembenahan infrastruktur yang memakan biaya besar.

"Perlu sekitar Rp 1,5 miliar untuk penanaman satu tanki baru," tutur Siswantana (31), Supervisor Stasiun Pengisian Bahar Bakar (SPBU), Ambarketawang, Yogyakarta, Sabtu (18/12/2010).

Menurut dia memang ada cara lain yaitu mengalihfungsikan tanki yang kini diisi Premium menjadi Pertamax. "Biayanya sekitar Rp 10 juta," katanya.

SPBU Ambarketawang, saat ini memiliki dua tank pendam untuk Premium dengan kapasitas 46 kiloliter. Sedangkan untuk Pertamax hanya menggunakan satu tanki pendam dengan kapasitas 15 kiloliter.

"Dengan perbandingan itu, kemungkinan ditempuh langkah alih fungsi," jelasnya.

Meski kebijakan akan diberlakukan Maret 2011 mendatang, menurut Siswanta belum ada aturan main yang jelas hingga kini. Dirinya pun belum bisa mengalkulasi keuntungan, kendati harga Pertamax  Rp 7.050 per liter melebihi Premium yang hanya 4.500 per liter.

Bahkan menurutnya pihak SPBU bisa merugi terkait tingkat oktan (pembakaran) Pertamax yang tinggi. "Nilai oktan Pertamax 9,3 sedangkan Premium sekitar 8,6," katanya.

Sekali pengisian, pihak SPBU bisa kehilangan 100 liter Pertamax, sedangkan Premium hanya sekitar 50 liter. "Semakin tinggi oktan, semakin mudah bensin itu menguap," jelas Siswantana.

Penguapan itu memang disengaja karena bila tanki ditutup rapat dan tidak diberi ventilasi akan meledak.

Jika nantinya pasokan Pertamax lebih banyak, kata Siswanta otomatis bensin yang menguap pun akan lebih banyak.




Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved