Bantul

Tulang Retak karena Jatuh dari Pohon Rambutan, Paikan Warga Miskin di Bantul Butuh Bantuan

Selama ini, untuk membiaya perawatan Paikan terpaksa harus menjual sebagian barang-barang yang ada.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Paikan warga Sanggrahan 1, RT 03, Desa Muntuk, Dlingo, Bantul setiap hari hanya bisa terbaring lemah karena patah tulang pada bagian belakang. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Paikan warga Sanggrahan 1, RT 03, Desa Muntuk, Dlingo, Bantul setiap hari hanya bisa terbaring lemah diatas kasur.

Separuh tubuhnya seperti lumpuh. Tidak bisa digerakkan.

Kepada wartawan, ketika ditemui pekan lalu, lelaki berusia 60 tahun itu menderita patah tulang bagian belakang.

Musababnya, lantaran jatuh dari atas pohon saat dimintai tolong memetik buah rambutan pada bulan februari 2019 silam.

"Kaki saya tidak bisa digerakkan. Sudah lima bulan cuma tiduran sehari-hari," katanya.

Viral Video Detik-detik Balita Hampir Jatuh dari Lantai Gedung Ketika Sang Ibu Asyik Main HP

Saat ini Paikan dalam proses perawatan.

Ia hanya bisa tertidur lemah diatas kasur.

Padahal, Paikan adalah tulang punggung bagi keluarganya.

Ia harus menghidupi satu Istri dan dua orang anak.

Kini, beban berat mencari nafkah untuk keluarga terpaksa harus ditanggung oleh sang Istri, Radiyem.

Radiyem mencari nafkah dengan membuat kerajinan tambir berbahan bambu.

Penghasilan yang didapat tak seberapa.

Kadang mendapatkan Rp 70 ribu dalam sepekan.

Uang tersebut kemudian dibagi-bagi.

Sebagian untuk keluarga dan sebagian disisihkan untuk biaya perawatan.

Fakta-fakta Rafdi Maradjabessy, Anak Wakil Wali Kota yang Banting Tulang Jadi Kuli Bangunan

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved