Lihat! Penampakan Lumpur Panas Sidoarjo Difoto dari Luar Angkasa pada Juni 2019
Dalam kurun waktu 13 tahun, sekitar 40 ribu orang terpaksa harus pindah. Luapan lumpur juga mengubur belasan desa di sekitarnya.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Lihat! Penampakan Lumpur Panas Sidoarjo Difoto dari Luar Angkasa pada Juni 2019
TRIBUNJOGJA.com - Pada 29 Mei 2006 silam, lumpur dan gas keluar dari perut bumi di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Hingga sekarang luapan 'lumpur lapindo' ini tak berhenti.
Dalam kurun waktu 13 tahun, sekitar 40 ribu orang terpaksa harus pindah. Luapan lumpur juga mengubur belasan desa di sekitarnya.
Foto perbandingan kondisi lumpur panas Sidoarjo dari tahun ke tahun :
Tahun 2005 sebelum terjadi bencana luapan lumpur panas Sidoarjo

3 September 2006

Tahun 2007

Beberapa kampung bahkan ada yang tenggelam oleh endapan lumpur setinggi 40 meter.
Setelah 13 tahun berlalu, bagaimanakah kondisi luapan lumpur panas sidoarjo sekarang?
Berikut ini merupakan penampakan kawasan bencana lumpur panas Sidoarjo difoto dari luar angkasa dari wahana Landsat 8.

Berdasarkan gambar yang diambil pada 11 Juni 2019 tersebut, terlihat ada warna cokelat gelap yang menandakan luapan baru, lumpur cair ini berada di permukaan.
Tampak juga warga cokelat muda yang merupakan luapan lama dengan permukaan yang keras karena sudah mengering.
Lapisan ini sudah cukup kuat jika dipijak.
Pada tahun-tahun awal letusan, lumpur mengalir ke rumah-rumah, pabrik, jalan raya, dan tanah pertanian. Sekarang menyebar dilokalisir dalam jaringan tanggul, kolam retensi, dan saluran distribusi yang membentuk kotak persegi panjang di sekitar lubang erupsi utama.
Saluran itu mengarahkan lumpur ke kolam penampung di utara dan selatan. Volume besar lumpur kemudian dibuang ke Sungai Porong, yang mengalir ke timur menuju Laut.