Siaran Pers

YPA-MDR Hadirkan Guru Muda Indonesia di NTT dalam Program Semangat Indonesia Cerdas

YPA-MDR hari ini Senin, 1 Juli 2019 menggelar acara serah terima Guru Muda Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT)

Editor: Mona Kriesdinar
Dok
Acara serah terima Guru Muda Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) dikantor Gubernur NTT, Kupang. 

YPA-MDR Hadirkan Guru Muda Indonesia di NTT dalam Program Semangat Indonesia Cerdas

TRIBUNJOGJA.COM, KUPANG - PT. Astra International Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR) hari ini Senin, 1 Juli 2019 menggelar acara serah terima Guru Muda Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) dikantor Gubernur NTT, Kupang.

Ketua Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo mengatakan bahwa acara serah terima Guru Muda Indonesia ini merupakan tindak lanjut dari Program Semangat Indonesia Cerdas yang diluncurkan pada bulan April lalu.

Program ini diselenggarakan dalam rangka terciptanya misi besar YPA-MDR untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah prasejahtera dengan menghadirkan guru-guru muda Indonesia yang mempunyai kompetensi dan idealisme memajukan pendidikan di Indonesia.

Dirinya menambahkan, peserta program ini ditempatkan di Kabupaten Rote Ndao di Kecamatan Rote Barat dan Kabupaten Kupang di Kecamatan Amarasi Selatan dan Takari.

"Program ini merupakan salah satu upaya kami untuk menjadikan Kecamatan Rote Barat menjadi Kecamatan Cerdas – Berprestasi. Serta akselerasi sekolah binaan menuju sekolah unggul. Kehadiran guru-guru muda ini diharapkan menghasilkan peserta didik yang berkualitas dalam bidang akademik, berkarakter positif dan mempunyai kecakapan hidup serta melestarikan seni budaya daerahnya," paparnya.

YPA-MDR menggelar acara serah terima Guru Muda Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) dikantor Gubernur NTT, Kupang.
YPA-MDR menggelar acara serah terima Guru Muda Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) dikantor Gubernur NTT, Kupang. (IST)

Adapun Guru Muda Indonesia akan mengajar di sekolah sebagai berikut:

Wilayah Kupang
1. SDI Sahraen
2. SDI Bijaesahan
3. SDN Oesusu
4. SDN Retraen

Wilayah Rote
1. SDN Oenggaut
2. SDN Boa
3. SDI Andaiko
4. SDI Sedeoen
5. SDI Oenitas
6. SDN Manggis
7. SDN Rinalolon
8. SMPN 1 Rote Barat
9. SMPN 2 Rote Barat
10. SMPN 3 Rote Barat
11. SMPN Satap Boa

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya bahwa para peserta mendapatkan pelatihan secara intensif selama satu bulan pada April hingga Mei 2019 di Jakarta. Pelatihan tersebut meliputi materi utama yaitu Pedagogi, Karakter, Profesionalisme Guru, Kurikulum 2013, How to Be Facilitator, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bekerja sama dengan berbagai narasumber seperti Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI). Selanjutnya para peserta akan mulai bertugas mengajar pada Juli 2019 – Juni 2020 di sekolah binaan YPA-MDR yang berlokasi di Kecamatan Rote Barat.

Adapun Guru Muda Indonesia mempunyai peran sebagai berikut:

1. Mitra Sekolah; Guru Muda bukan narasumber, tetapi sebagai salah satu mitra sekolah untuk bekerjasama memajukan sekolah
2. Pendamping; Menjadi Guru sekaligus tutor bagi guru dan/atau kepala sekolah dalam implementasi meteri pelatihan di sekolah
3. Inisitor; Guru muda harus paham terhadap setiap kebijakan pendidikan dan perkembangan informasi/teknologi terbaru, sehingga bisa mengarahkan sekolah untuk selangkah lebih maju
4. Agent Ganda; Selain sebagi mitra sekolah, Guru Muda juga merupakan perpanjangan tangan dari YPA-MDR (PIC in charge) dan Narasumber
5. Fasilitator; Guru Muda akan berperan sebagai fasilitator dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Melalui program Guru Muda Indonesia, YPA-MDR menargetkan adanya perubahan sikap positif Siswa, Guru, Kepala Sekolah, dan Aktor Pendidikan terkait. Selain itu diharapkan tercipta kelengkapan pembelajaran di kelas semisal kurikulum, silabus, RPP, Daftar Absensi, Jurnal Pembelajaran, dll.

Juga diharapkan adanya peran serta warga sekolah, Orangtua, dan Dinas Pendidikan dalam Manajemen Berbasis Sekolah.

Perpustakaan sekolah juga didorong supaya bisa terkelola dengan baik, terlaksana pembinaan Siswa dan Guru untuk persiapan perlombaan tingkat Kabupaten, Propinsi bahkan Nasional, terlaksana Ekstrakulikuler pendukung. Pada akhirnya sekolah diharapkan bisa meraih prestasi di bidang akademik dan non akademik, terbentuk Sekolah Berkarakter, sekolah mendapat Akreditas A serta menjadikan Sekolah Unggul dalam 5 tahun.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved