Yogyakarta
Hadapi Udara Dingin, BMKG Berikan Imbauan ke Masyarakat
Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Cuaca BMKG Staklim Yogyakarta Sigit Hadi Prakosa memberikan sejumlah imbauan dalam menghadapi suhu udara dingin ini.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Datangnya musim kemarau biasanya diikuti dengan suhu udara dingin di seluruh wilayah DIY.
BMKG Stasiun Klimatologi (Staklim) Yogyakarta pun memperkirakan kondisi ini akan berlangsung hingga Agustus mendatang.
Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Cuaca BMKG Staklim Yogyakarta Sigit Hadi Prakosa memberikan sejumlah imbauan dalam menghadapi suhu udara dingin ini.
"Sangat disarankan untuk menggunakan pakaian atau selimut tebal untuk menjaga suhu tubuh," jelas Sigit via pesan singkat pada Jumat (21/06/2019).
• Suhu Dingin Menerpa DIY, BMKG Sebut Ada 3 Penyebab
Berikutnya, ia menyarankan agar suhu pendingin udara ruangan tidak terlalu rendah.
Sebab suhu yang rendah membuat udara semakin terasa dingin.
Mengingat udara dingin ini diikuti dengan kondisi yang kering, Sigit menyarankan agar masyarakat mencukupi cairan tubuh dengan banyak minum air mineral.
Hal tersebut dilakukan agar tidak mudah dehidrasi.
"Jangan lupa makan yang cukup, minum yang hangat, serta menggunakan krim pelembab agar kulit tidak kering," jelasnya.
• Antisipasi Gagal Panen, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Sekolahkan 20 PPL ke BMKG
Sigit juga mengatakan udara dingin ini berpotensi memunculkan sejumlah gejala pada tubuh manusia. Pertama adalah kulit menjadi kering serta mimisan.
Selain itu, ada potensi peningkatan penyakit pernafasan yang diakibatkan oleh virus atau bakteri.
"Paparan udara dingin juga bisa menyebabkan terjadinya hipotermia alias penurunan suhu tubuh," ujar Sigit.(TRIBUNJOGJA.COM)