Bantul

Masuki Musim Kemarau, 7 Kecamatan di Bantul Berpotensi Alami Kekeringan

Hingga saat ini sudah ada dua desa di Bantul yang merasakan kekeringan. Kedua desa itu yakni Triharjo, Pandak dan Bawuran, Pleret.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Dwi Daryanto menunjukkan peta wilayah Bantul yang berpotensi terjadi kekeringan pada musim kemarau. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Awal musim kemarau telah datang.

Artinya, pasokan air bersih mulai berkurang.

Sejumlah desa di Kabupaten Bantul bahkan saat ini sudah mulai mengalami kekeringan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, hingga saat ini sudah ada dua desa di Bantul yang merasakan kekeringan.

Kedua desa itu yakni Triharjo, Pandak dan Bawuran, Pleret.

5 Inspirasi Gaya Lebaran Ala Yaseera yang Bakal Bikin Penampilanmu Tetap Kece

"Dua desa itu sudah mengajukan permohonan droping air. Dan sudah kita lakukan droping, masing-masing tiga kali," kata Dwi Daryanto, saat ditemui Tribunjogja.com di Kantornya, Rabu (12/6/2019).

Tiga kali droping artinya masing-masing desa sudah disalurkan sekitar 15 ribu liter air bersih.

Karena satu tangki, kata Dwi berisi sekitar 5 ribu liter air.

Puncak musim kemarau, menurut dia, diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus dan September mendatang.

Sehingga permohonan air bersih di masyarakat dimungkinkan akan terus bertambah.

Dwi memprediksi ada tujuh Kecamatan di Bantul yang berpotensi mengalami kekeringan, antara lain Kecamatan Dlingo, Pleret, Pundong, Pandak, Kasihan, Imogiri dan Piyungan.

BPBD Bantul Siaga Bencana Kekeringan dan Kebakaran saat Lebaran

"Di Piyungan ada tiga desa dan semuanya hampir merata berpotensi terdampak kekeringan. Karena wilayah geografis Piyungan ini dataran tinggi," terangnya.

BPBD Kabupaten Bantul, kata Dwi selama musim kemarau akan terus berupaya menanggulangi kekeringan di Bantul dengan cara droping air.

Bekerjasama dengan Dinas Sosial, Palang Merah Indonesia (PMI) dan sejumlah lembaga yang dimungkinkan bisa membantu menyuplai air bersih kepada warga.

Selian di Triharjo dan Bawuran, kata Dwi, sejumlah daerah mulai meminta di droping air bersih.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved