Sleman
Kecamatan Prambanan Targetkan Zero Dropping Air Bersih saat Musim Kemarau
Kecamatan Prambanan Targetkan Zero Dropping Air Bersih saat Musim Kemarau
Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta memprediksi sebagian besar wilayah DIY akan memasuki musim kemarau pada awal Mei.
Adapun Kecamatan Prambanan merupakan salah satu wilayah yang langganan yang mengalami kekurangan air saat kemarau tiba. Hal itu dikarekanakan kondisi wilayah mereka yang berbukit.
Sebagai bentuk antisipasi kekurangan air, Kecamatan Prambanan telah membentuk organisasi pengelola air (OPA).
Camat Prambanan, Rasyid Ratnadi mengungkapkan bahwa saat ini kebutuhan air bukan menjadi masalah lagi di Prambanan.
Ia menjabarkan, Prambanan sudah memiliki tiga organisasi pengelola air (OPA) di desa Wukirharjo, Gayamharjo, Sambirejo yang dinilai dapat mengatasi ketersedian air.
• Boneka Rajut Nurlaini Diminati Pasar Nasional, Sampai Kewalahan Layanan Pesanan
• 100 Peserta Akan Berkreasi dengan Terong dan Daun Kelor di Jajal Jajanan Sleman
"Jadi airnya ngambil dari bawah maksudnya dari Bokoharjo dan Sumberharjo kemudian ditarik di penampungan, sampai tiga kali penarikan, baru nanti dialirkan dengan memanfaatkan gravitasi," paparnya.
"Jadi Prambanan sudah zero dropping karena air sudah melimpah," imbuhnya.
Namun diakuinya, sistem pengairan yang dilakukan organisasi ini harus berbayar. Hal itu dikarenakan alat yang tidak murah dan memerlukan perawatan dan kebutuhan lainya. Terkait perawatan dan antisipasi agar pipa-pipa tidak mengalami kerusakan, maka dipilihnya juga jalur yang tidak dilewati truk-truk besar.
"Mandi tidak harus ke pancuran dan minum tinggal pakai kran. Selain itu warga juga ada tampungan air hujan," terangnya.(tribunjogja)